Senin, 20 Oktober 2008

Boys Do Cry

Sebenernya ini tulisan di blog lama gw. Tapi karena rapat edisi kemarin isu ini diangkat dan posting ini sempet gw apus dari blog lama gw, jadi gw putuskan untuk reissued tulisan ini. Emangnya cuma MOGWAI doang yang bisa reissued...hehhehe



-18032007-

Wow…udah lama juga ya gw gak ngisi blog? Kangen juga….tapi sekarang gw agak bingung mau nulis apa, mau ngomongin apa kira2. Apa ya…??oh gw tau...!! jadi begini ceritanya…hari jumat kemaren gw lagi nongkrong di takor(kantin Fisip UI) bersama beberapa teman2 sejurusan. Niatnya sih tadi ada salah satu temen ce gw yang mau curhat soalnya doi abis putus gitu dan putusnya emang rada gak wajar. Karena conya(atau mantannya) mengemukakan alasan2 yang konyol pas mutusin temen gw itu. Pas dia lagi curhat , datenglah temen2 gw yang lain, ikut nimbrung dengerin doi curhat. Temen gw yang notabene sedang berada pada kondisi pasca sakit hati menceritakan segala sesuatunya dengan begitu serunya. Pas kita lagi ngomongin perihal pemutusan dia, salah satu temen co gw ada yang bilang klo “Kebanyakan Cowok, ketika dihadapkan pada pilihan cewek biasa aja atau cewek pintar untuk dijadikan pacar, mereka akan memilih cewek biasa aja” Munculah pertanyaan di kepala gw “Kenapa???” Apa yang salah dengan cewek pintar? Mdgan cewek yang fisiknya biasa aja tapi pinter daripada yang cantik tapi gak pinter. Tapi itu menurut gw dan tentu saja kebanyakan dari wanita yang kebanyakan enggan diekspos secara fisik. Beda ama cowok, mereka tentu saja akan merasa terintimidasi jika berhubungan dengan cewek pinter. Mereka takut cewek itu banyak nuntut,kritis,banyak ngeles, dan mereka takut cewek itu gak bisa mereka bego2in. skeptis amat gw kayanya. Tapi bagi gw pernyataan yang dilontarkan temen gw itu cukup untuk membuat gw bertanya “sekonyol itukah cowok?”

Budaya yang selama ini ada memang sangat patriarki di luar maupun di Indonesia. Mereka (cowok) dari kecil udah dididik, ditanamkan nilai-nilai, dan dirancang sedemikian rupa untuk berkuasa, menjadi yang terhebat, termacho, terberani, dsb. Jadi ketika mereka nantinya dihadapkan pada calon pasangan yang pintar, mereka akan merasa tersaingi, tidak berkuasa (lemah kedudukannya), Kontrol yang mereka punya akan berkurang, dan tentu saja mereka tidak mau terlihat bodoh/rendah di depan orang-orang lain. Dulu ada temen yang pernah ngomong ke gw gini: “Fra, lo si kelewat mandiri dan gak biasa!cowok jadi ngeri tau!” Emangnya apa yang salah ya ma gw? Klo diluar gw terlihat mandiri belum tentu begitu jg kan dalemnya? Cowok aja yang kelewat cupu/ jiper klo ngeliat cewek yang pinter, mandiri, & tough. Mereka terlalu memberi penilaian yang sedemikan rupa pada cewek klo cewek itu sudah seharusnya bergantung sama cowok, minta bantuan mereka, manja, lemah lembut, cengeng, dan masih banyak lagi penggeneralisasian cowok terhadap sifat2 cewek jadi ketika mereka dapet cewek yang berlawanan dari ‘cewek yang seharusnya’ mereka gak tau gimana menghadapinya. Padahal semua manusia menurut gw baik cowok maupun cewek selalu punya 2 kebutuhan mencintai dan dicintai. Jadi mau tuh cewek sepinter ataupun sekuat apaun dia juga punya kebutuhan untuk dicintai dan mencintai begitu juga cowok setinggi2nya dia mengaggap derajatnya, dia juga butuh untuk mencintai dan dicintai. So boys Just see us (girls) equally…okay!

Again I go so mellow

Gue menemukan hipotesis baru!!! Ternyata semakin skripsi itu menyiksa, semakin diri gw menjadi melankolis, semakin gw berirama dalam kata. Halah.... hehehe.....




Menunggu Untuk Entah



tak butuh kopi untuk terjaga
binar cahaya bulan di luar sana kelam
tapi ia teman yang tak tergantikan

kantuk menyelinap pasti
mata itu terus berlari
tanpa tahu mana tujuan

bersahabat dengan malam
di tengah kenihilan
waktu tak punya hati

ruang lapang dalam imaji
memetakan beribu mimpi
memungut sisa kesempatan yang hilang

andai ikatan tak bertali
sunyi tapi tak sendiri
tak punya kata-kata, hanya praduga




Bukan Mencinta

Dia jatuh cinta
tanpa diucap hanya dirasa
Dia jatuh cinta
sungguh tak ingin lupa

Dia punya cinta
bukan untuk siapa-siapa
Dia punya cinta
yang tidak dapat diberi harga


Dia beri cinta
melalui beribu bahasa dengan pertanda
Dia beri cinta
Benar tidak ada duanya

Dia ingin cinta
walau beda bentuknya
Dia ingin cinta
karena itulah satu-satunya cara meminta

Selasa, 07 Oktober 2008

Ramadhan, Berkah untuk Siapa?

-041008-


Bulan ramadhan bisa jadi saat yang paling dinanti-nanti. Bukan... bukan karena saya berulang tahun untuk kedua kalinya di bulan ini. Bukan juga karena nama saya ada di setiap spanduk bertuliskan " Selamat datang bulan suci ramadhan" dan saya gr ada nama saya di situ (weksss). Tapi karena katanya bulan ini adalah bulan penuh berkah namun entah juga berkah apa dan untuk siapa. Yang jelas, dalam tulisan ini sih saya nggak akan menyinggung soal pahala dan dosa. I think we've got enough about them from our religion teacher, right? Karena hari ini sudah hari ke-3 lebaran dan nggak tahu kenapa saya hanya belum mendapatkan 'greget'nya. Yeah... dari tahun ke tahun saya masih nggak ngerti apa itu sebenarnya hari lebaran, kecuali makanan enak, salam tempel, dan iklan-iklan di tv yang bilang ini adalah hari kemenangan. Coba diperjelas lagi, menang atas apa? emangnya kita lagi perang gitu? hehehe...

Ibaratnya saya anak kecil yang nanya ke ibunya, apa sih lebaran itu? tanpa pernah dapat penjelasan yang 'real' . Seperti yang 'mereka' ajarakan pada saya, pada bulan ramadhan kita berpuasa dan ini berarti kita harus menahan nafsu selama sebulan penuh. Waktu kecil saya merasa 'tahu banget' apa itu puasa karena saya puasa sebulan penuh, ikut pesantren kilat, selalu tarawih di mesjid, rajin tadarus dan tentu saja mengisi agenda ramadhan dari sekolah. Seiring saya tumbuh kayanya saya mulai meragukan pengetahuan saya akan ramadhan itu sendiri. Semboyan 'menahan nafsu' mulai saya renungkan kembali karena semakin saya besar, saya makin melihat ketimpangan teori agama dengan prakteknya. Pertanyaan itu dimulai dengan melihat sajian yang lengkap dan melimpah di meja makan saat buka puasa. Apa bedanya hari biasa dengan hari saat berpuasa kalau kaya gitu caranya. Nafsu makan yang ditahan sendirian langsung dilampiaskan pada malam hari. Saya juga mulai heran liat orang yang jarang shalat tapi pas puasa shalatnya malah lebih rajin dari saya, mereka bilang karena pahala di bulan ramadhan dilipat gandakan. Belum lagi ketika saya berada di jalanan Jakarta sekitar pukul 4-6 sore,wuihhh... kalau ada yang ngadain sensus kendaraan bermotor di Jakarta, inilah saat yang tepat. Semua kendaraan tumplek blek di Jalanan sampai banyak ruas jalanan yang terkunci, rambu lalu lintas dengan mudah di langgar, memberikan jalan untuk kendaraan lain pun ogah. Alasannya sih simpel, mau buka puasa di rumah sama keluarga atau bersama kerabat di manapun. Gimana mau nahan nafsu kalau bersabar aja susah? Saya juga kembali bertanya-tanya tentang makna ramadhan saat berbagai Mall dan toko memberikan penawaran yang paling menarik, koleksi terbaru yang memikat untuk dipakai pada hari lebaran. Sampai-sampai, merk pakaian yang katanya impor bisa-bisanya punya koleksi baju koko, hihihi.... saya jadi merasa lucu sendiri. Yang paling aneh lagi ada Esia paket Ramadhan, HP yg pas buat ramadhan.hahhahaha....

Saya sih percaya aja kalau ada yang bilang bulan puasa tuh bulan yang penuh berkah untuk semua marketer yang jualan barang termasuk pedagang musiman. Bisa jadi bulan ramadhan tuh puncak profit mereka karena semua orang berlomba-lomba untuk membelanjakan uang THRnya (termasuk saya, hehehe). Soalnya mall di penuhi oleh orang-orang yang berbuka puasa di resrtoran atau food court dan beli baju baru di department store. Lain halnya dengan penjual sembako dan daging, mereka pasti hura-hura dengan keuntungannya atas hukum pasar. Semakin banyak permintaan, semakin mahal harganya. Bahkan katanya ayam kampunga aja bisa dijual dengan harga Rp 90rb sekilo!!! Ckckckck.... euphoria makanan bersantan dan berdaging di bulan ini tentu bikin para vegan bersedih. Pada bulan ini juga banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi dermawan lewat cara bersedekah secara legal ( lewat badan zakat) atau memberikan uang pada gepeng (glndangan & pengemis) di jalanan. We might see clearly, Perda Pemda Jakarta yang melarang memberi uang pada gepeng di lampu merah, hanya omong kosong belaka. Dahsyatnya lagi, saya denger jumlah uang yang terkumpul lewat zakat di bulan Ramadhan itu bisa sampai puluhan triliun rupiah!!! Bahkan lebih besar dari anggaran pendidikan negara kita ! Yang harusnya udah bisa banget mengurangi kemisknan tapi dampaknya ternyata belum signifikan. Geli banget nggak tuh? Tapi ini semua hanya berlaku sesaat. Semua orang ingin berlaku bak nabi dan nasabah bank pahala di bulan ini. Yup... hanya di bulan ini?
Gimana dengan lebaran? Yang jelas Temasek dan pemodal asing pemilik saham di perusahaan telekomunkasi bergembira ria menyambut lebaran. Semua orang ngirim sms yang 'send to many' ke semua isi phone booknya, padahal belum tentu semuanya dia kenal dengan baik, ya nggak?

Anyway, i'm not trying to be sceptical today but i just saw things went so weird and irrational. Bulan ini tentunya hadir sebagai bulan pengingat. Bulan ini kita diingatkan akan rasa lapar yang selama ini dialami oleh kaum dhuafa, kita diingatkan untuk melihat sekitar kita dan merefleksikan 11 bulan ke belakang. Apa yang sudah kita lakukan pada lingkungan sekitar, teman kita, dan kita sendiri. Saya jadi inget kata rasul (saaahhh) makanlah saat lapar dan berhentilah saat kenyang, itulah cukup. Ada yang pernah bilang ke saya, mungkin di situlah seharusnya kita berada, pada suatu kondisi yang cukup, tidak kurang tidak lebih. Dia juga bilang, itulah tantangan kita, bertahan di level ini tanpa tergoda untuk melebihkan.


dedicated for Vienna traveller wannabe and those who are struggling to finish their thesis !!!

If it's mine, It'll always be mine



-290908-


Menurut gw, pepatah seperti "Kalo jodoh nggak kemana" itu benar adanya. Kenapa? karena beberapa waktu yang lalu gw mengalami kejadian yang cukup mengharukan (du ile... segitunya!). Emang sih... sebelumnya gw udah punya metode belanja sendiri. Jadi kalo gw naksir sesuatu (barang atau orang) nggak bakalan langsung gw beli atau gw kejar. Prinsip yang gw anut adalah pertimbangkan secara masak-masak atau kalau perlu ampe gosong, apakah itu barang emang bagus di lo. Enak dilihat belum tentu enak dipakai, sedap dipandang belum tentu sedap untuk dipacari.Hahhaha....

Oke langsung aja kali ya... daripada ntar keburu termehek-mehek kaya di trans TV. Kisah berawal dari kunjungan gw ke suatu mall yang paling happening di bilangan bunderan HI. That's why I hate yet love Mall, there are so many things which will call and seduce you and of course we're all love to be seduced. hahaha..... Seperti biasa gw pasti mengunjungi gerai-gerainya Mitra Adi Perkasa yang memonopoli license brand2 trendy dari luar. Zara atau Topshop nggak cukup britpop (kata si dimdim) dan menggoda gw sehubungan dengan harganya yang sama sekali nggak masuk akal apalagi kantong gw yang working class ini. Tapi pada akhirnya gw jatuh hati dengan Pull and Bear dan entah kenapa, gw selalu wondering kok koleksi Cowoknya lebih kheren daripada ceweknya. Alih-alih menemani si Dimdim mencoba sepatu incerannya, mata gw terpaku pada satu kaos yang menurut gw, Copy /(words)nya kheren dan romantis banget. Kaos biru dongker itu berkata gini :
"Come Home with Me, I Won't Have You Any Other Way" Saaahhh.... seandainya ada cowok yang nembak gw pake kata2 itu, tanpa pikir dua kali gw pasti terima! Asal jangan vokalisnya Kangen band ya.... (peace Man!)

Langsung gw sentuh dan coba-coba tuh kaos, apa daya kantong tipis gw cuma bisa meringis liat tag harganya yang mencantumkan angka Rp 189.900,- (penting banget kayanya 900nya!). Tapi kata-kata dan design kaosnya udah terlanjur menghipnotis gue alhasil gw pulang dengan pikiran kosong berangan-angan membeli tu kaos. Secepatnya! ya... ASAP!!! Beneran aja loh... ampe kebawa mimpi tuh kaos dan pastinya membuat gw gelisah hari demi hari (udh mulai lebay). Gw emang bertekad membeli baju ini jika uang sudah turun dari langit. hehhee... dari kerjaan kaliii...! Akhirnya, 2 minggu (kurang lebih) kemudian gw balik lagi ke Pull and Bear dengan bayangan kalo gw akan mencoba kaos kheren itu dan tentu saja membawa pulang (because I won't have it any other way but pay it!)

Setibanya di Pull and Bear, gw Shocked!!! Holy Moly Sorry! Gw nggak melihat kaos itu di gantungan ataupun di tumpukan kaos bertanda only Rp 150.000! gw kelilingi dan cermati setiap sudut toko dan sayangnya hasilnya Nihil! Hiks...hikss... Gw terkulai lemas dan hampir nahan nangis, bukannya gw hiperbol atau gimana. Tapi beneran deh, udah lama banget gw nggak se'pengen' ini sama barang. I'm definitely in love with that Romantic Tshirt!!! berpegang pada prinsip malu bertanya sesat di jalan, gw dan dimdim nanya ke mas-mas Pull and Bear yang terlihat britpop dan geeky itu. Dengan semangat gw menjelaskan ciri-ciri kaos impian itu dan dia dengan cepatnya menebak dengan benar! Nggak percuma dia keliatan sangat nerdy namun stylish (ya eeyaa lah...pake baju2nya pull and bear kan pasti?!), doi bilang barangnya masih ada dan tinggal 1!!! itupun ukurannya L. Gw tentu pantang menyerah danbilang gak papa, dicoba dulu aja. Bener aja loh... pas gw coba bajunya tuh emang kegedean tapi malah jadi kheren di gw! Nggak tau cuma sugesti doang apa emang gwnya udah kheren dari sananya (weksss) . Ukuran L biasanya bikin gw tenggelem, tapi L-nya kaos ini malah memberi sentuhan So 90's di badan gw. Setalah puas melenggak-lenggok di kaca fitting room, gw keluar dan langsung bayarin tuh baju dengan muka sumringah.
Gw nggak nyangka kalo jodoh gw adalah baju seharga 180 rebu!!! hehehhehe.... Tapi gw bener2 puas ama ni kaos! Dia berhak banget gw pajang di blog ini!!! So dearest, Come Home with Me.... I won't have you any other way..... Dan seminggu kemudian gw nemu tote bag yang pas banget di gw. pas di model, kualitas, ama kantong tentunya. Senangnya.....!!! Ya mudah-mudahan prinsip ini bisa berlaku dalam percintaan gw.hahhaha....

* Pasnya baju ini dipake sambil dengerin lagunya Mogwai yang Honey. " Honey, want you take me home tonight? Shine so bright... Shine so bright..."

Kamis, 11 September 2008

Remembering 90's














http://rapidshare.com/files/105817460/Spiritualized-Songs_in_A_E-2008.ra

There are pictures beside poems



No Distance Left to Run




Nothing Compare







Pukulan-pukulan
Pertama kali dipukul,
Auch!
Kedua kali dipukul,
Aduh Sakitt!
Ketiga kali dipukul,
Serius Sakit!
Keempat kali dipukul,
Kulitnya memerah
Kelima kali dipukul,
Tubuhnya membiru
Keenam kali dipukul,
Birunya Memar
Ketujuh kali dipukul,
Dia diam
Kedelapan kali dipukul,
Mati rasa
Kesembilan kali dipukul,
Sudah biasa
Puluhan kali dipukul,
Tidak melawan dan tidak akan ada perlawanan
Hanya pukulan
Tubuh tidak ada artinya
Hanya hatinya yang lebam
Dia berkata,
Ternyata,
Betapa sakitnya di dalam



Serpihan Kaca

Kaca itu pecah
Belingnya jatuh berkeping-keping
Enggan dipungut
Serpihan itu sudah melukai si pemecah
Jangan biarkan ia menyentuhnya lagi
Tapi tetap harus dipungut
Serpihan itu akan memakan banyak korban
Orang lain akan terluka
Biarkan si pemecah yang memungut
Dia sudah tahu rasanya terluka
Sudah kepalang basah
Tangannya pun berdarah-darah
Percuma saja
Serpihan tidak akan sepenuhnya bersih
Pasti tetap ada bekasnya
Walau serpihan lembut
Akan tetap terasa
Tidak adil
Kalau hanya si pemecah yang merasakan luka
Orang lain tidak akan tahu rasanya luka
Biarkan Saja



Kamis, 04 September 2008

Deep Blue Something



Enjoy sunset dari kapal nelayan



Ready for snorkling




One of lonely island




Air laut yang biru dan bening langsung bisa liat karang

pemandangan dari toilet wisma apung..hehehhehe

Rabu, 03 September 2008

In The Sun, In The Middle Of The Sea, In Karimun Jawa Island

-300808-


Akhirnya... takdir telah mengantarkan saya ke pulau Karimun Jawa. hehehe....Lebay amat kayanya. Tapi bener lho... gw emang udah berencana bertamasya ke sebuah pulau yang bermandikan matahari (island in the sun) dan terletak nun jauh di sana dari Jakarta (Fuckarta maybe?). Setelah menominasikan 2 kepulauan, yang pertama kepulauan Mentawai dan yang kedua Kepulauan Karimun Jawa, akhirnya gw jadi juga dateng ke salah satu dari pilihan itu. Ok... this is the moment that i'd like to share to everyone. Especially for those numbing mind person. Buat warga urban, melarikan diri dari rutinitas nyaris mustahil soalnya mereka udah enjoy banget di dalamnya. Buat capitalistic slave, libur kerja akan dianggap merugikan diri sendiri, karena kerja udah dianggap wajib hukumnya (kalah deh shalat) dan mungkin, istirahat itu sama dengan potong gaji. Kan semakin sering kerja semakin kaya (really?).

Ya sudah... mari lanjutkan ke perbincangan tentang Karimun Jawa (KJ). Selain menjadi nama pulau, KJ juga dipake untuk nama kepulauannya. Katanya sih ada 27 pulau di sini (but i'm still counting, now), tapi emang cuma satu pulau yang jadi pusatnya, yaitu pulau KJ. Nah... berikut adalah langkah-langkah yang sudah gw lakukan selama ini hingga akhirnya bisa terdampar di pulau eksotis nan tropis ini :

1. Jelaslah... sebelum melakukan segala sesuatu, tak lupa gw bertanya, minta wejangan dan berguru pada Mbah Google. Browsing segala sesuatu yg berhubungan dengan KJ itu wajib hukumnya. Jadi lo bisa tau gimana kesananya, nginep di mana, trus berguna banget buat ngitung budget. Secara gw nggak cukup kaya dan nggak cukup miskin untuk berlibur di pulau ini, jadi gw combine seluruh hasil pencarian gw dengan jumlah uang yang berhasil gw kumpulkan setelah bekerja keras di ladang (bo'ong deng).

2. Setelah mendapat informasi, lo harus tentukan niat dan bulatkan tekad untuk merealisasikan kunjungan ini. Lebih baik klo lo rencanakan dengan baik segala sesuatunya. Itu aja masih kurang buat yang baru pertama kali ke sini kaya gw.

3. Alhasil, lo gabungkan informasi dengan tekad tadi. Jadi lo udah harus menentukan kapan akan berangkat. Karena nggak semua musim baik untuk berlibur di sini. Musim hujan bisa dibilang musim yang agak rentan. Saran gw sih paling aman pergi bulan agustus kaya gw. Pas deh tuh... nggak ujan tapi nggak high season.

4. Tentukan dengan apa lo ke sana dan di mana lo akan menginap. KJ bisa dijangkau melalui Semarang atau Jepara. Masing2 kota tadi punya jadwal kapal penyebrangan sendiri. Gw nggak bisa kasih jadwal yang dari Jepara karena lagi rusak kapalnya. Tapi yang gw tau jadwal kapal dari Semarang tuh : Semarang - KJ : Sabtu jam 9 pagi
KJ - Semarang : Minggu jam 2 siang

Harga tiketnya 109.000 (pas gw naik entah kenapa jadi 105.000, agak tentatif kayanya mungkin ngikutin kurs dolar,hehhehe)

Kalo dari Jepara: Jepara - KJ : Rabu, jam 9
KJ - Jepara : Kamis, nggak tentu jd confirm pak djoko

Berarti kan lo harus ke Semarang atau Jepara dulu tuh... Nah kalo gw kan awalnya emang nyocokin jadwal sama kapal dari Jepara jadi dari Jakarta hari selasa. Berangkat ke Semarang dulu naik Kereta bisnis Fajar dengan tarif Rp 100.000, nyampe Semarang sore trus ke terminal. Dari situ, gw naik bis ke Jepara, it took about 2 hours. Jangan bayangin bisnya lebih enak dari Metro Jakarta deh, soalnya bis itu penuh banget dna penumpangnya gak abis2. hehehhee....
Karena kapalnya berangkat besok pagi jadi gw emang harus nginep dulu di Jepara. Unfortunately, i choose the wrong one. Soalnya kamarnya kacrut dengan kamar mandi yang super kacrut. Jadi gw sih recommend banget buat anda yang mengutamakan kenyamanan, berangkat lah dari Semarang. Kalaupun harus stay di hotel, pilihannya lebih banyak dan layak.hehehhe....

5. Nah, yang paling penting, lo harus pastiin dulu lo tidur dimana nanti. Bisa di resor mahal atau camping aja kalo emang mau into the wild. Gw nginep di Wisma Apung milik Pak Djoko dengan tarif Rp 100.000/mlm non ac (yang AC Rp 200.000). Kalo pernah liat brosurnya pulau Bora-Bora atau Mauritius yang ada gambar penginapan di tengah2 laut, yah... beda tipis deh ama Wisma Apung ini. Untuk booking tempat di sini lo bisa telp Pak DJ oko di nomor: 081325110999. Dia juga bisa ngasih tau info lebih tentang transportasi ke sana.

Akhirnya Nyampe Juga! Sialnya, kapal dari jepara itu abis mengalami kecelakaan dan masuk bengkel! Panik lah gw karena udah terlanjur terdampar di Jepara dan Pak Djoko baru ngasi tau. Untungnya doi ngasih jalan lain menuju KJ yaitu dengan menumpang kapal Nelayan. Gw bukan satu2nya tamu dia yang naik ke kapal itu, ada rombongan cowok dari Bandung dan Bule Spanyol yang nyasar di Kapal Nelayan milik Pak Jahidi (apa perlu gw kasih no hp doi?hehhehe) Emang sih ongkosnya jadi jauh lebih murah karena patungan, jatuhnya per orang bayar Rp 30.000. Tapi buat gw yang merasa nenek moyangnya bukan pelaut dan gak pernah naik kapal laut, 7 jam di tengah laut tanpa ujung bikin gw mabok. Padahal gw ngebayanginnya udah kaya kru kapalnya Jack Sparrow (kalo Johnny Depp kaptennya kayanya gw gak akan mabok deh), nyatanya terombang-ambing di antara ombak itu nggak enak banget rasanya. Mau gimana lagi? kan tujuan utama KJ jadi ya harus sampe sana hari itu juga. Asal tau aja, after tastenya naik kapal jauh lebih parah dari naik bajaj. Pas udah turun masih berasa banget goyangannya (dangdut kali...) Walaupun banyak jalan menuju Karimun, I suggest you not to take this way, ok!

Ketika sampai di penginapan gw lumayan amazed karena bangunan dari kayu itu emang di bangun di tengah laut, dari pelabuhan harus naik kapal nelayan (kali ini jaraknya deket banget jd gak papa) untuk menjangkaunya. Dan sebenernya sih bukan Floating Hotel (wisma apung) lebih tepatnya Middle Sea hotel. soalnya dia gak ngapung melainkan udah berpondasi kayu di laut yang nggak terlalu dalam. Sepenglihatan gw, penginapan ini adalah wisma paling enak dan layak dibanding yang ada di daratan Karimun, kecuali kalo dibandingin sama resort2 mahal yang tarifnya aja udah pake dolar ya... Setelah berkenalan dengan rombongan orang bandung itu akhirnya kita sepakat nyewa kapal bareng untuk keliling KJ dan snorkling. Maka dari itu, gw saranin banget kalo ke sini emang lebih baik rame2 karena harga sewa kapal sangat mahal untuk ditanggung sendiri. Kalau sewa kapal nelayan yang dinahkodai Mas Aris 350.000/ hari atau sewa kapal kaca 800.000/hari. Sehari itu lo bisa keliling kepulauan KJ sekaligus dapet guide untuk ngasi tau banyak hal tentang pulau2 itu.

Setelah kapal diparkir di tempat yang diduga bagus pemandangan underwaternya, baru deh kita pada nyebur untuk snorkling. Ini adalah kali pertama gw snorkling, gw baru tau kalo dunia bawah laut itu emang misterius dan keren banget. Kalo di jakarta biasa cuma liat ikan cupang, di sini banyak banget sodaranya Nemo (clown fish) dan ikan warna-warni yang selama ini cuma gw liat di discovery atau national geographic channel. Asyik menikmati alam laut tetap harus hati2 sama penjahat bernama bulu babi yang menurut gw lebih tepat dibilang bulu landak. Katanya kalo kena sih sakit dan bikin badan panas dingin. Gw beruntung sekalinya nyoba Snorkling langsung di tempat yang masih terawat dan bagus kaya Karimun ini. Kita memang harus menjaga alam laut untuk keseimbangan ekosistem dan kelangsungan acara berlibur kita.hehehehe....

Berhubung gw masih agak trauma untuk naik kapal lama2, di hari kedua gw memutuskan untuk gak kemana2. Menikmati apa yang ada di sekitar sekaligus unjuk kebolehan bakat memancing gw. Karena di wisma apung ini juga melihara ikan hiu, penasaran lah gw untuk menangkap ikan hiu. Bayangin aja, ikan hiu Cuy! Walaupun gw cuma nangkep pake jaring dan hanya berhasil menjebak hiu balita. tapi tetep aja, mau balita mau bayi namanya juga Hiu, gigi susunya udah ganas banget!

Nah...saran gw sih, karena di KJ itu nggak secanggih Jakarta. Di sini nggak ada minimarket apalagi supermarket. Yang ada cuma warung biasa jadi sebaiknya lo bawa persiapan makanan yang banyak. Pertama sih pas liat rombongan Enggat (cowok2 bdg tadi) bawa tas banyak, gw sempet heran. tapi ternyata mereka bawa 2 tas khusus makanan. Walaupun kita dapet makanan 3 kali sehari yang enak banget (i'm a seafood lover) dari wisma apung, kehendak untuk mengemil tetap gak bisa ditahan kan? Selain itu, makanan di sini jatuhnya mahal-mahal , coca cola kaleng aja bisa Rp 6.000. Jadi bawa kebutuhan logistik sebanyak2nya ya....jangan kaya gw yang males bawa barang banyak tapi ternyata di sini jadi lebih males lagi untuk ke daratan cari makanan.

Ini adalah hari terakhir gw, bentar lagi gw bakalan balik ke semarang naik kapal cepat (bukan kapalnya Jack Sparrow kaya kemaren.hehhe). Walaupun selama di sini gw kangen banget sama kamar kosan, liburan ke sini emang bener2 asik dan refresh pikiran banget. Tunggu apalagi kawan? Let's arrange your own island in the sun...!!!


Jumat, 22 Agustus 2008

TELL ME UR TOP 10 !!!

Most Romantic Songs

1. Just like heaven - The Cure or Charlotte Martin version
2. Maps - Yeah Yeah Yeahs
3. Ladies & Gentlemen we're floating in space - Spiritualized
4. Nobody does it better - 8mm
5. There is the light that never goes out - The Smiths or The lucksmiths version
6. Blue light - Bloc Party
7. Lack of Color - Death Cab for a cutie
8. Unravel - Bjork
9. Thirty three - Smashing Pumpkins
10. Lover's Spit - Broken Social Scene or Feist Version

Most Romantic Movies

1. Eternal Sunshine of the spotless mind
2. Before Sunrise & Before Sunset
3. Lost in Translation
4. Wicker Park
5. The X-Files
6. Science of Sleep
7. Good will hunting
8. Love me if you dare
9. Forrest Gump
10. A walk to remember (hahahha)

My 10 Muses

1. Sofia Coppola (Director)
2. Simone Du Beauvoir (Writer and Sartre's Intellectual partner)
3. Rivers Cuomo (Weezer frontman)
4. Ian Curtis (Joy Division Vocalist)
5. Michel Gondry (Director & Screenwriter)
6. Gus Van Sant (Director & Screenwriter)
7. Charlotte Gainsbrough (Stylish Singer)
8. Gadis Arivia (Feminist)
9. Donna Ferrato (Photographer with women perspective)
10. Dewi Lestari (writer)

The Coolest Man on Earth

1. Rivers Cuomo
2. Leonardo Dicaprio
3. Gael Garcia Bernal
4. Jason Pierce
5. Chris Carabba
6. Thurston Moore
7. Paul Dano
8. Emile Hirsch
9. Johnny Greenwood
10. Bart Simpson

Ayo..ayo....susun hal2 favorit lo....!!!

Minggu, 20 Juli 2008

Let's talk about Feminism



Mungkin bisa dibilang ini suatu kebetulan, mungkin juga tidak. Beberapa hari dalam minggu saya ini diisi dengan isu feminisme. Dimulai dengan membaca blog seorang teman yang mendapatkan verbal abuse karena dianggap feminis, percakapan dengan seorang teman pria yang menolak perempuan yang lebih dari dia, hingga himbauan orang tua sendiri bahwa feminisme itu melawan kodrat dan alquran. Saya bingung, ketiga orang yang saya sebutkan diatas (termasuk yang melakukan verbal abuse pd teman saya) adalah orang-orang yang saya 'kira' berpikiran terbuka dan terbebaskan. Tapi ternyata memang benar kata para feminis, perjuangan masih sangat panjang dan begitu sulit.

Peristiwa-peristiwa tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan di benak saya dan yang utama adalah "Salahkah menjadi seorang feminis?". Bukan hanya kaum pria yang 'seram' dengan kata feminisme, perempuan pun masih banyak yang enggan disebut feminis walaupun mereka sudah memperjuangkan hak perempuan. "Se'seram' itukah para feminis dengan paham feminismenya?" oke,,, kalau memang seram, Di mana letak ke'seram'annya? Anda jawab saja di dalam hati.

Penganut budaya timur menganggap feminisme itu budaya barat dan bagi yang di 'timur' barat itu buruk. Kaum yang berada di sisi 'kanan' menilai bahwa feminisme itu 'kiri' dan bagi yang berada di jalur kanan (emangnya tol?), kiri itu membahayakan. Phiuh...gimana klo kita ganti jadi kanan kiri oke?hehehe emangnya film warkop! Feminisme mendapatkan cap 'segitunya' mulai dari melawan kodrat perempuan hingga memperjuangkan apa yang seharusnya 'tidak' diperjuangkan. Katanya perempuan itu sudah punya peran dan penempatannya sendiri jadi tidak perlu ia merebut peran atau tempat laki-laki.

Phiuhh... saya banyak menghela nafas karena perasaan di dalam diri saya seperti perih sendiri jika mendengar cap-cap itu. Banyak kenalan saya yang melabeli saya feminis, terlebih sejak saya bergabung dalam jurnal perempuan. Lalu bagaimana menurut saya sendiri? Apakah saya juga malu mengakui bahwa saya feminis? Begini... saya adalah seseorang yang tidak sanggup melihat berbagai bentuk penindasan karena itu saya mau berjuang sepenuhnya untuk melawannya. Saya sangat menghormati hak-hak asasi manusia, saya juga yakin bahwa tidak ada yang berbeda dari kita semua yang berada dalam kategori "Manusia". Tampilan fisik dan hal-hal biologis itu bukan alasan untuk menindas seseorang baik dalam jenis kelamin atau warna kulit. Saya punya mimpi dunia itu damai dan semua bisa saling menghargai. Bicara soal peran perempuan atau laki-laki, buat saya itu hal yang sangat bisa di-switch. Oke peran ibu? banyak ayah single parents yang bisa menjalani peran itu. Melahirkan itu proses tapi bukan pelimpahan tanggung jawab karena melahirkan itu proses output yang didahului input bersama jadi tanggung jawabnya juga bersama. Tidak selamanya laki-laki bisa bertahan dalam peran yang sama begitu juga sebaliknya maka saya menyimpulkan hal ini bisa dinegosiasikan lagi. Sebenarnya simpel, saya sebagai perempuan tidak ingin dianggap tidak mampu, tidak boleh, dan tidak2 lainnya hanya karena saya 'perempuan'. It doesn't make any sense to me. kenapa kita tidak saling bekerja sama dan bergandengan tangan untuk mencapai dunia yang lebih baik. Utopiskah itu? saya yakin tidak. biar saja banyak yang menganggap utopis toh saya juga tahu banyak juga yang tidak menganggap ini utopis.

berdasarkan kamus Oxford feminsme atau feminism itu

"the advocacy of women's rights on the grounds of political, social, and economic equality to men."

ada kata equal di situ jadi ini kedudukan yang seimbang bukan siapa yang di atas, vice versa. Banyak yang bilang keseimbangan itu tidak mungkin ada atau bisa. Bagaimana kalau bukan keseimbangan tapi proses untuk mencapai keseimbangan yang dihargai itulah yang mungkin dan pasti bisa. Saya tidak mau sok-sok ngaku feminis toh label itu datangnya dari orang luar dan saya tidak pernah takut atau malu menjadi seorang feminis. Saya bangga jika saya bisa turut berperan dalam proses mencapai keseimbangan itu. Saya berani memperjuangkan hak-hak yang seharusnya setiap manusia bisa dapatkan. Saya tidak ingin menyerah untuk menghapus penindasan. "Salahkah bertindak untuk menghapus penindasan?" Salahkah para feminis yang berjuang hingga hasilnya bisa dinikmati saya atau paling tidak generasi selanjutnya?" Kalau salah, dimana letak salahnya? dan kalau boleh saya menyarankan, lebih baik anda pergi ke timbuktu. Jawab saja dalam hati.

Tanpa perjuangan mereka mungkin saya tidak bisa kuliah dan mungkin tetap di dapur dan belajar menjahit. Untuk apa takut? ketakutan itu tidak akan membuat kita kemana-mana bukan???

P.S. tribute to Mba gadis Arivia, Mba Marianna, (13th birthday of JP)
juga untuk Gadis Ranty dan Ninin

Jumat, 18 Juli 2008

Photo shoot for Change magz : Touch of Javanism











This is one of my favorite session. I took all at Schmutzer, Ragunan. Good place to runaway from your fucking spaces. Ever wonder how come it provides such a wonderful location?
Thanks to Carina as a beautiful and great model and Carolin Monteiro for those ethnic collections.

Rabu, 16 Juli 2008

Mendikte si Pendikte

Coba kita buka majalah lifestyle (baik majalah pria maupun wanita) pada saat edisi-edisi tertentu. Jika di dalam majalah tersebut terdapat rubrik fashion, bisa dipastikan ada artikel yang memberi tahu tren terkini, what's in what's out, dan berbagai macam gaya pada musim tertentu seperti "summer, fall, atau spring collection." Para ahli mode akan memberikan anjuran cara berpakaian sesuai dengan apa yang menjadi tren musim itu. Belum lagi ada berbagai merk yang mempromosikan koleksinya per musim. Ketika artikel dibaca dan kita menutup majalah, kita sudah punya 'bekal' yang mempengaruhi kita dalam menimbang apa yang akan kita pakai. Sekarang katanya lagi musim Tye Dye dan Jam tangan Nooka, skinny jeans diprediksikan meredup digantikan oleh wide leg pants ala hippie atau celana pantalon.

Itu adalah hal-hal yang disebar-luaskan oleh industri mode lewat katalog terbaru, majalah, maupun komentar para pengamat
mode. Biasanya tren dilihat dari rangkaian koleksi di berbagai Fashion Week mulai dari Milan sampai New York. Beralih ke koran, beberapa waktu lalu saya membaca artikel di sebuah koran (kalau tidak salah Media Indonesia) yang membahas tentang "The Sartorialist" sebuah blog milik Scott Schuman. Apa istimewanya blog ini? oke... saya adalah salah satu pengunjung setianya dan melihat postingan satu bulan di blog itu -menurut saya- jauh lebih bermanfaat dan masuk akal untuk referensi saya, dibanding majalah-majalah lifestyle bergengsi. Saya mengetahui blog ini sejak tahun lalu dari style.com yang menjadikannya link tersendiri. Setelah terdampar di blog simpel namun menarik ini, saya -terus terang- semakin percaya diri untuk bergaya sesuai kemauan saya. Blog ini berisi foto-foto berbagai macam orang dari berbagai kota di dunia (milan, new york, new delhi,dll) yang berpose mengenakan pakaian pilihan mereka sendiri dan dijepret oleh si Scott. Terus? Di mana letak menariknya? Yang menarik adalah orang-orang pilihan Scott itu memang orang biasa (common people) dan satu dua orang terkenal yang memiliki 'statement' tersendiri dalam berpakaian. Ada yang menggabungkan setelan t-shirt jeans dengan Doc Marten ukuran besar, ada juga yang hanya mengenakan black dress tertutup dengan turtle neck, polos tanpa hiasan namun terlihat sangat berkarakter, dan masih banyak lagi everyday-ordinary-but-cult style. Blog ini begitu terkenal di kalangan pecinta fashion bahkan banyak perancang terkenal yang menjadikan gaya-gaya orang tersebut sebagai inspirasi dan tampilan mood boardnya. Media-media besar macam Vogue, Elle, atau GQ juga kepincut dengan kumpulan common people dalam sartorialist. Gaya yang beredar di jalanan ini ternyata berhasil mendikte para pendikte di industri fashion. Padahal bisa jadi para model dadakan itu hanya memilih pakaian berdasarkan insting dan sama sekali tidak mendapatkan sentuhan brand-brand terkenal macam Loubotin atau Miu-Miu. Padu-padan karya mereka kemudian mengusik benak perancang yang sudah kehabisan ide dan mereka juga menjadi inspirasi banyak pengamat. Agaknya ini menjadi semacam produksi-reproduksi mode dan bagi anda yang termakan bimbingan industri mode nampaknya harus mulai cerdas dalam memilih.

Coba sekarang anda kunjungi blog tersebut (thesartorialist.com), oprek archive-archive lamanya dari tahun 2006 dan anda akan tahu bahwa kepercayaan diri dalam menentukan gaya anda sendiri itu timeless. Karena saya tidak melihat zipper jacket itu ketinggalan zaman. Jangan gadaikan koleksi lama anda, maksimalkan apa yang ada di lemari, dan jangan terjebak dalam lingkaran mode... Salam Sartorial !


Rabu, 11 Juni 2008

Bubarkan FPI atau Ahmadiyah?


Imagine there’s no religion…

(imagine-John Lennon)


Phiuhh…no wonder yaa John Lennon bikin lirik kaya gitu apalagi klo doi liat fenomena yang mendominasi layar kaca dan berbagai media di Indonesia akhir-akhir ini. Setelah sekian lama absen posting di blog, akhirnya saya udah gatel sekaligus gregetan untuk mencurahkan isi kepala dan pendapat tentang isu paling panas yang diawali oleh penyerangan FPI di Monas. FYI, salah satu teman saya jadi korban bahkan sampai dioperasi berkat keberingasan Laskar ‘Mengaku’ Islam. Ok… mendadak sekarang orang mulai ngomongin agama terutama islam yang dikaitkan oleh kekerasan dan Ahmadiyah yang terancam dibubarkan. Despite of those silly violence reasons, ini sih emang pengalihan isu BBM yang sebenarnya jauh lebih krusial. Lagi seru-serunya demo BBM dan nyalah-nyalahin pemerintah, ehh…muncul deh si Munarman yang ‘Sarjana Hukum’ itu. Beberapa jam yang lalu saya liat acara debat di TV one yang membahas kontroversi Ahmadiyah. Saya sedih banget liatnya, saya yang merasa islam, malu sama pembelaan orang yang Kontra Ahmadiyah di acara tersebut.

Orang-orang yang kontra Ahmadiyah dengan ‘hot’ nya ngomongin Allah, Rasulullah, Aqidah, dan banyak hal-hal yang Islam banget lainnya. Saya Salut sama wakil dari The Wahid Institute yang pro Ahmadiyah. Saya lega masih ada orang kaya dia di dunia ini. Kemudian, inilah isi kepala saya yang gregetan dengan statement ‘Ahmadiyah itu Sesat !!!’ .Duh (ala Gossip Girl)… who the hell are you? Memutuskan itu sesat ini halal, itu dosa, ini pahala. Saya aja bukan orang Amadiyah sakit Hati apalagi yang Ahmadiyah? Pertama-tama, saya yakin niat awal terciptanya konsep yang bernama ‘agama’ adalah baik. Sebagai pedoman hidup, pengatur pola perilaku, dan bagian dari membangun peradaban. Udah pasti agama tidak diciptakan untuk merendahkan satu pihak dan merendahkan pihak lainnya, untuk alat politik, untuk mengeksploitasi sesama manusia, apalagi untuk mendapatkan minyak.


Di abad 20 memang beda perangnya, sekarang jamannya fundamentalis vs non fundamentalis. Bencinya lagi nih, semua pihak berebut melakukan pembelaan atas nama agama. Yang ini bilang itu sesat, yang ini bilang itu kafir atau malah domba tersesat. And so on….nggak ada abisnya. Agama kok dijadiin pembelaan atas tindak kekerasan atau perang? Mana pake teriak-teriak “Allahu Akbar” lagii. Ckckck… taruhan deh, kalo Rasullulah masih hidup pasti dia sedih banget liat umatnya. Kok bisa ya kaya gitu? Untuk apa? Jihad? Umm…menurut saya jihad itu refer ke resistensi dan tentu bukan resistensi atas keyakinan seseorang. Kan sejarahnya Jihad itu untuk memperjuangkan islam dari dominasi yang bukan islam dan menindas bahkan melakukan tindak kekerasan ke orang Islam. Islam sendiri dulu dianggap sesat. Kalau rakyat Palestina, mereka berjihad untuk melawan kemarukan Israel that’s make sense. Tapi kalau Berjihad untuk membubarkan Ahmadiyah??? Hu uh..no…no..that’s not Jihad, frankly. Daripada beringas-beringas gitu mau bubarin Ahmadiyah ato ngancurin klub-klub malam, mendingan datengin tuh Exxon Mobil, Freeport, Newmont, ato bahkan Bakrie group untuk melawan pemerasan yang mereka udah lakuin sama negara kita. Mending juga tiru tuh Mahatma Gandhi yang against without violence.


Ada yang bilang agama itu sesat karena nggak sesuai dengan yang tertulis di kitab suci. Nggak sesuai dengan apa yang sudah diajarkan, dll. Umm…kalo mau berargumen pake kitab suci, wah udah susah tuh ngusutnya. Kitab suci kan bagian dari sejarah, yang pada jaman itu idup aja juga belum nih kita. Ada dua cara sih untuk memperkuatnya, yang pertama minjem mesin waktunya Doraemon, then we could chat with the prophets and do ‘live classification’. Yang kedua, tentu saja hanya dengan meyakini kebenaran dan keabsahannya. Cara pertama semua juga tahu itu nggak mungkin, cara kedua? That’s It! Di situlah poinnya! “yakin” hanya itulah satu2nya cara ‘meyakini sebuah kebenaran’. This is the issue of belief not what the bible said and dogma! Tuhan, agama, kitab suci, dan embel-embelnya berawal dari sebuah keyakinan.

Saya sering berimajinasi, what if I were born as a jewish?hehehe…nyatannya saya lahir dengan nama Afra Suci Ramadhan dalam keluarga islam yang religius. Saya besar dengan berbagai kegiatan ‘keagamaan’ seperti mengaji, mengkhatami Al Quran, menyambangi pengajian, berpuasa, shalat lima waktu, shalat sunnah, dan masih banyak lagi. Fortunately, hal tersebut tidak membuat saya mendefinisikan islam secara sempit apalagi fasis. Saya percaya semua orang berhak memiliki keyakinannya masing-masing. Satu-satunya yang membatasi hak manusia adalah hak orang lain. It’s not about God or any prophets, It’s about how you respect each other as a human being. Ada orang yang mengaku Islam tapi cuma sekedar identitas KTP, ada yang mengaku Haji tapi rajin poligami (pake nyontohin Rasul pula), ada yang mengaku rajin pengajian tapi kelakuan kaya setan. Orang emang aneh2 ya??hehhehe…… Malah jaman dulu pake jilbab aja dilarang di Indonesia, islam garis keras dianggap ancaman tetapi setelah penguasa rezim meanganggap agama sebagai kekuatan politik tersendiri, langsung deh semua dibuat sok Islami. (ress…. Banget…)

Apa yang coba saya katakan di sini adalah, kebenaran itu melalui perjuangan untuk menjadi ‘benar’ dan itu bukan kebenaran yang sekonyong-konyongnya muncul dan ada. Agama memang bagian dari identitas dan pelampiasan akan hasrat kesadaran kolektif tapi sungguh bukan bagian dari perilaku kekerasan dalam bentuk apapun. Coba deh kita tonton channel animal instinct pas adegan binatang2 yang berantem. Mereka aja nggak segitunya lhooo… Ahmadiyah hanya fenomena gunung ES yang berarti klo dibubarin cuma mecahin es yang diatas. Di bawahnya???ckckckck…mengerikan. Soal agama sebagai alat politik, ummm... ada satu quote “In a country with people mostly illiterate, it’s impossible to unite them with Marx and it possible only with Nationalism or Religion.” Ya klo nggak pake ganyang malaysia ya bawa2 Islam deh.


Saya percaya kalau memang surga benar adanya, pasti pelaku kekerasan atas nama agama nggak akan diizinin masuk dan menikmatinya. Ayolah… dunia ini bukan hanya milik kalian saja, bermiliyar2 manusia hidup di dalamnya. Sampai kapan mau saling membeda-bedakan dan Merasa paling benar?



-Fin-

There by The Grace of God

Listening to The Moldy Peaches and Coldplay’s Viva La Vida or Death and All of His Friends mp3 playlist

Kamis, 05 Juni 2008

Riding Without Wave






Kamis, 24 April 2008

20 Days to 20 years old

Day 20 If tomorrow never comes

Akhirnya hari ke-20 tiba juga tepat nanti jam 12 genap sudah 20 tahun saya ada di bumi ini. Jika tahun-tahun kemarin saya berangan-angan apa yang akan terjadi setelah umur saya bertambah, kali ini saya ingin berangan-angan jika hari esok tidak ada. Yup… saya berimajinasi andai saja tanggal 24 April lenyap dari kalender saya maupun anda. Otomatis jika tidak ada tanggal 24, saya tidak akan berumur 20 tahun. Kok bisa? Ya semua bisa saja terjadi dari yang paling buruk hingga yang paling baik.

Seandainya besok tidak ada, berarti saya ingin menjadi manusia pada umumnya. Saya lelah mencari tahu banyak hal karena semakin saya tahu kenyataan yang ada semakin membuat saya enggan untuk terus ada di sini. Saya ingin stop membaca buku terutama e-booknya Foucault. Saya tidak ingin menelusuri Archeology of knowledge. Kalau memang benar Knowledge is the power, saya tidak ingin memiliki power tersebut. Saya mau tutup mata agar tidak tahu bahwa unilever membakar habis hutan Indonesia untuk ditanam kelapa sawit. Saya ingin memiliki cincin kawin dengan emas 20 karat karena itu saya tidak boleh tahu bahwa kurang lebih 6 truk limbah yang akan mencemari alam sekitar pertambangannya.

Saya ingin berhenti menulis, simpan saja semua kata-kata di benak terdalam agar orang-orang di luar sana tidak tahu menahu akan pikiran saya. Saya merasa terasing karena tidak mendengarkan Gen fm dan bukan penikmat pop culture. Simply to say, I wanna be like common people, I wanna do whatever common people do. Lulus kuliah 4 tahun dengan skripsi yang positivis, menjadi orang ‘korporat’ yang kerja di distrik bisnis Sudirman-Kuningan, menikah dengan suami yang mengorbankan dirinya menjadi kepala keluarga, beranak-pinak hingga penduduk Indonesia terus bertambah dan siap dibebani hutang Negara. Saya mau jadi ibu-ibu fashionista yang tidak pernah absen keluaran terbaru dari Fjl atau club21, membeli haute couture nya Hussein Chalayan seharga jutaan rupiah, menjemput anak di High Scope, wanita karier dengan gaji dua digit, and so on….

Is it true? Apakah saya benar menginginkannya? Hahaha….percaya atau tidak, di mimpi saya pun bayangan itu tidak pernah hadir. Hehehe….jadi kenapa dong saya ingin jadi seperti orang kebanyakan?

Hmm… mungkin jika tanggal 24 tidak ada, itu berarti saya tidak akan pernah merayakan ulang tahun, saya tidak akan lagi berefleksi pada diri saya sendiri. Lebih jauh, saya semakin terasing dari diri saya sendiri karena saya berusaha sekali untuk diterima masyarakat, untuk hidup dalam sistem, kembali mereproduksi budaya yang ada, dan diam mengikuti apa saja yang ada. Alih-alih diterima di masyarakat, saya semakin jauh dari tujuan hidup saya.

Pertanyaan itu terus menghantui pikiran saya, “Am I on the right track?” sudahkah saya membuat keputusan yang tepat? Dulu saya selalu berpikir tentang keberhasilan, bahwa hidup ini seperti rencana pemasaran yang harus menciptakan strategi agar berhasil mencapai tujuan. Tapi saya tidak ingin bergabung dalam IMK (Ikatan Masyarakat Kapitalis) yang menganggap bahwa hidup itu persoalan gagal atau berhasil. Hidup saya bukan bisnis dan saya tidak pernah berjudi dalam mengambil keputusan. Sesulit-sulitnya perjalanan saya, saya tidak ingin kembali ke awal, apa yang ada tinggal saya nikmati saja. Misalnya besok tidak pernah ada, itu artinya akhir dari cerita saya adalah seorang gadis 19 tahun yang masih punya banyak hutang tugas dengan dosen dan teman sekelompok saya, masih belum mampu memahami orang yang saya sayangi, dan masih ragu akan jalan yang dituju. Afra adalah perempuan yang dengan semanngatnya memberi pemahaman yang beragam pada setiap orang yang dia jumpai, seorang anak sulung yang belum cukup membahagiakan orang tuanya, dan seorang kekasih yang memiliki banyak kekurangan. Andaikan waktu berhenti di hari ini, nama afra suci ramadhan akan diasosiasikan dengan kutu buku pembenci matematika, dan tiba-tiba..

“Breaking news” di sela2 menulis, dimdim menelpon dan zapp…..di bilang ada di depan rumah!!! Waduh! Segera tadi saya turun ke bawah, and he bring me present, a backpack that I’m dying to have, he warn me not to open it till he call me again. Geeeezzzz….i’m so speechless!! Mendadak gagu rasanya…Thanks a lot dimdim…U bring me plenty surprises that I always fascinated by them.

Ok lanjutt….

Afra diidentikkan dengan weezer, girl from mars (kata seorang teman yang beranggapan bahwa saya tidak memiliki sifat venus), pendengar musik2 aneh, menulis, jurnal perempuan, komunikasi UI (which I’m not proud at all), kuliner traveller, kenek metromini (karena saya hafal jalan dan angkutan umum di jakarta), dan The porno (band yang saya gandrungi dan produseri). Alhamdulillah, nyaris 20 tahun saya hidup, saya merasa cukup bahagia dan puas sekaligus penuh syukur, walaupun saya sedikit jorok, berantakan, cuek, suka ngasal, tidak memiliki keluarga yang seperti di iklan pepsodent, nggak punya kacamata way farer, tidak mengecat rambut menjadi cokelat (karena sudah cokelat dari sananya), dan tidak pernah nonton tv. Saya bersyukur punya orang-orang terdekat yang support saya (especially my no.1 supporter, dimdim), papa yang menasehati saya dengan pandangan idealisnya, teman-teman yang kacrut, bocor, dan bikin ketawa sampe koit (galdiran, anak Kom 2005, Change crew). Kalaupun hari esok tidak ada, saya bahagia dengan hidup saya yang dikelilingi orang-orang hebat nan gaul.hehehhe…...

Kata-kata penutup, “We’re supposed to be happy naturely, so why do we try hard to find it then?”


20 Days to 20 years old

Day 11-19


Day 11

Always hate to wake early in the morning. Became so common for coming late to Philosophy and Ethic Communication class. Hip hip hurray, there’re no lecture for second term, I spent my time waiting for rain with my friend Ciwil. It’s always funny to hear his blurbs and stories. Then, I went to Ogilvy Action office for doing ADOI interview. Today’s not really hard though numb feeling still tangled in my head.

Day 12

Nothing happens today. Everything’s in a right place, the schedule went so smoothly from global marketing class to Editorial brainstorming. I thought I was the laziest girl on earth today, really effortless and sleep all the day. I did many sophisticated conversation and finished my homework quickly.

Day 13

I really wish I could understand my seminar lecturer’s mind. He’s kinda in between outrageous or out of mind. It always wasted for being in his class. I put my sympathy but I think everybody in his class will agree to ignore him. Sorry anyway Mr. Ari. I know you are such a revolutionary one yet you never get out of “Habermas thing”. I always waited for Marxist discussion on the class and it never happen actually. He does so critical. Maybe my mind (and of course everybody in the class) just cannot fit into his. In opponent, I love today copywriting class anyway, my guest lecturer is a famous writer. She is Prima Rusdi, the one with short story that I always love. She taught us many great things and tips, not only for our carrier but also for my dreams. I wanna be like her always. She looks so in love in writing, so passionate about movie, so nationalist, and so critical. What a beautiful mind she has!

Day 14

Day went on like other Thursday, not in a hurry. After advertising class I had to go to ADOI office after a week before. I can’t stand on Jakarta’s road. The road never stops freak you out and never ending pain. I really don’t wanna live here, it’s not my place. Take me out then…

Day 15

We love Friday aren’t we? How couldn’t we love it? Only one class, tomorrow is gonna be Saturday and you’re having plenty of time to be wasted. Unfortunately, I have to attend guest lecture and it will take too far from Woman Journal foundation office. Imagine the distance, Ampera to tebet! Oh no, oh my (like Austin band) it’s true, I caught up on a fucking boring traffic (and it’s like hundreds one). Hectic, exhausted, I need a rest, really…

Day 16

We’re (me and my friends) longing to meet our seniors to share experiences and knowledge. I hate starbucks but had to come in because of the gathering or mentoring. Time went fast and I have to live, I have to go to Blitz with my dimdim. Yup! We’d like to watch another French movie. We’re participated in the festival as good audience who choose right movie. The movie named Les Deux Mondes or two worlds maybe in English. The movie had stunning story but the atmosphere was just not right this time. I didn’t like part in that movie, I hate break up lovers. It seemed so wrong and we’re all agreed, no one like that moment certainly.

Day 17

Sunday ? Felt the Futsal ambience while accompanied dimdim’s game. Since it will help my AXE futsal version campaign. Finally, I’ve found my Campaign’s tagline. “No Score without Goal, No Goal without Score” FYI it’s for AXE Score variant.

Today just waste great time with dimdim. I am reading an awesome book, ‘Eat, Pray, Love’. It’s just sooo…. Me! The author seems have many things in common with me. It’s a must to read! Elizabeth Gilbert went to Bali for writing this book, after some pages passed I’ve realized that I’m the lucky one for knowing God early. Believe me, it helps always.

Day 18

I hate Monday. Luckily, thanks to Dove Brand Manager, Mba Ika who’s so chic and pretty, for lending her hectic time to be interviewed. It’s for my research task sake and she’s so cooperated with any question. The lovely one came, She also offered walls Ice cream. Ummm….yummy!

I had to submit some articles for ADOI, It’s already deadline. No one love the dead line, we’re hopping live line.hahaha……

Day 19

This week is no attending-lecture week. I say off to college. I don’t want to go there. I want to use my chance for absent. Luckily, my lecturer didn’t present, he’s also absent. So today I was saved. Since several days ago I always think about something that I can’t describe, even to myself,what it’s all about. The more I searched the stability the closer myself into instability. The more I tried to erase the more it present. Leaving is just as impossible as staying. The more I wanted to complete it the more I lost it. Many questions flew inside my head, some might answered yet another never be. What becomes my soundtrack is a hopeless song, such as: only in dream-weezer, goodbye-asobi seksu, or against the tide –radio dept. I’m so thankful that I believe in God, I have a private conversation with confidential guarantee. I want to apologize to people surround me, I acted so weird, my mind rather skipped, and my emotion became so unpredictable. Ok then,I finish my day with weezer’s ….”If u want to destroy my sweater…. Oooo…”

Minggu, 06 April 2008

20 Days to 20 Years Old

Prologue
Soon, only in 20 days later, I will officially passed my teenager era. Some might say that teenager is the only phase where u allowed to be that rebel, expressive, play around, and make a fast decision in uncertainty. Is it true? So, will I become impressive, pragmatist, serious, and making decision with considerations when I turn into 20 ??? Honestly, I always want to be the rebel, expressive, and hilarious one. What will happen then on my way to be 20 years old girl? Let’s figure it…

Day 1
Its raining on the street. Me and my Editor in Chief needed shelter to be saved from the wetness. We’ve just got back from Sanggar Anak Akar a place for keeping and maintaning street children. I saw there, a child asked the elder about religion, prophet, heaven, and hell. What an innocent child u are… (how about u adult?). Then lunch in Tifa foundation office, actually I almost bewildered by the lunch conversation, its quite distinctive. They talked about public policy, politics, and others. Thanks for them I got a knowledge lunch too. My day end up with my daily reading, Erich Fromm “What kind of men, then, does our society need? What is the ‘social character’ suited to 20th century Capitalism? It needs men who co-operate smoothly in large groups ;who want to consume more and more, and those whose taste are standardized and can be easily influenced and anticipated” Hopefully, I’m not one of them.

Day 2
According to plan, me and my dimdim would go around Jakarta to meet several people for business sake. He (dimdim) seemed not in a good condition since 2 days ago affected by his side job deadline. I didn’t allow him to be that way actually. But there’s something that have to be finished. The nightmare came when he picked me up, he looked so pale and powerless. I couldn’t stand to see him like this and I went to nearest drugstore to buy medicine. He’s getting worse and I knew, I should call his family to get him. Thank God, his brother came and took us to his home. I hated him for resisting my offer to meet the doctor. I knew he need doctor so bad, but he insisted not to. I respected his decision and decide to stay, take care of him by my self. I wanted to be on his side…
While I was guarding him, I read a book, conversation with Pramoedya A. Toer. It was really a good book, burn my spirit. Pram has left us, but not his messages with the total revolution spirit. He said “Saya rasa, Indonesia sudah tidak bisa tertolong lagi, kecuali dengan melakukan perubahan yang radikal. Dan ini harus dipimpin oleh angkatan muda. Jangan banyak bicara, harus langsung bertindak!”

Day 3
Today I accompanied my dimdim. His body still remained suffer but already recovered. All day long we read funny illustration book by benny & mice which was so sociologically witty & silly. Took a rest and emptied the brain… Wondered tomorrow activity. Already hate the pattern, bored, blanked, numbed, fucked!

Day 4
Woke up in the morning, so lazy… Communication ethic lesson, like usual not interested. Gathered with my task group talked about tomorrow presentation. Deadline always pissed me off.

Day 5

I had chanced to watch the most sensational movie more than the box office one. Fitna this movie called and its name exactly reflected its content. Its provocative, political purposed, and having no direction at all. But religion is one of the most sensitive issues. Only one question in my mind. What do they search for anyway?


Day 6
Hectic… full class attendance. But I was having precious class with Prima Rusdi on my copywriting class. I had to fight for my group thesis. Got to find my lecture soon. Caught the train, finally I got it. Silly things that I always do on the train are starred to everyone near me, observed what’s going on here, and sleep for a while. I had successful dinner with dimdim, I dreamed on pasta then I eat pizza and garlic bread. Yummyy……it seems so rainy hard everyday. Luckily I will start my class at afternoon tomorrow, so I can have sleep more… hip hip hooray!

Day 7
Washed and Ironed clothes, watched oprah, showered my hair. I always love Thursday. Everything goes slowly and easy. Just no rush, follow the rhythm, no hurry at all. But I had to attend editorial meeting at the office. Brainstorming for upcoming edition, stuck but then relieved. Finally, Friday tomorrow…Please no college homework, I’ already fed up!!hahahaha….

Day 8 “Important day”
Why this day became necessary? First thing, umm… My not-quiet-new Cell phone was almost lost at campus. Almost? How come?Ok…explanation: I drowned in my cyber world diving moment through Hotspot UI speedy wi-fi. I guessed I was drowning too deep in my Powerbook screen so that I couldn’t realize, I have a black Sony Erricsson Phone. Yup, when my friend came to me, I recognized my cell phone, which I bought with my own money for half, had successfully vanished into nowhere. I kept searching but it turned to zero. I was kinda panicked a lot for 15 first minutes. Then I could think about it slowly and just pass this moment. It mentioned as ‘almost lost’ because after 1 hour its lost, someone called Mas Iwan from Fisip D3 administration had found my beloved cell phone and he ringed my Dimdim. So say thanks to my Mas Iwan (for finding my precious one), Dimdim (for being patient with my temper), and God (For giving chances to keep the cell phone well next time). Second events, I was having adventure with my friend Inal. We had to meet a guest lecture at Kedoya and there were no idea at all in our heads about how to get there. I convinced Inal that Jakarta is a kind of tropical forest, which is so adventurous and challenging to be conquered. Followed with ‘asking street’ method we could reach at the location successfully and it proved my statement, we could conquered the-long-long-trip to get there. We’re now ready to be compared with Dora the Explorer!

Day 9
Saturday Night always impressed me. The night always let me to try any kind of place, food, movie, anything! Tonight I surveyed a place for my upcoming project and it’s located at the Ancol sea shore. I think It’s a happening place in Jakarta nowadays. It’s Segarra, a dining at the edge of the Ancol Beach. They offer expensive supper and it became torturing for your skin since you had to battle with mosquitos. They pricked my feet a lot. Huh! It’s true a fine dining surrounded by tropical beach, packaged with tropical insect (mosquitos).

Day 10
Today is Sunday. Time to set my room again and do my college homework. Luckily, I’ve spare time at evening and like usual, I spent it with Dimdim. We went to cinema, watched French Movie festival “La Vie en Artiste”. Comedy movie with heart touching message. We ended by licking gelato mascarpone and choco caramel. Yummy…

Senin, 24 Maret 2008

For Real Beauty for Real


Semua wanita memang sudah saatnya muak dengan industri kecantikan. Lewat iklan-iklan produknya kita dibuat seolah-olah ada saja dari bagian tubuh kita yang tidak ideal atau sempurna. Bagi iklan pengurus badan, saya lupa merknya, Nadia Hutagalung itu cantik dengan ukuran pinggang yang pas. Lain lagi bagi shampo pantene yang merepresentasikan cantik lewat Siti Nurhaliza dengan rambut lurus, hitam, dan panjangnya. Sedangkan untuk akhir-akhir ini, hanya wanita putih lah yang bisa memiliki kisah cinta yang begitu indah lewat iklan Ponds Flawless white. Lalu bagaimana nasibnya perempuan yang tidak langsing, yang tidak berambut lurus hitam, yang tidak berkulit putih?
Bagi para pembuat iklan atau produsen itu sendiri, riset memang menunjukkan bahwa perempuan Asia cenderung menginginkan kulit yang lebih putih sekalipun perempuan asia timur (yang udah jelas putih banget). Kenapa ya? Setelah ditelusuri lebih lanjut, lewat berbagai literatur saya dapatkan jawaban yang lebih rasional, ada faktor historis di situ. Bagi orang Asia yang menjadi wilayah jajahan bangsa barat, kulit putih berarti bule atau bangsa barat yang pada kala itu (dan ternyata masih sampai sekarang) derajatnya dipandang lebih tinggi. Maka jangan heran perempuan asia berlomba-lomba untuk tampak lebih putih, blame it on colonial complex.
Itu soal wajah, bagaimana dengan tubuh? Pinggang kecil, pantat besar, dan payudara yang besar adalah definisi seksi. Nah sejak Twiggy mulai menjadi icon di tahun 60-an, semua perempuan berlomba menjadi kurus. Untuk masa sekarang, blame it on Nicole Richie, Mischa barton, or Gemma Wand. Media memang tidak bertanggung jawab dalam represntasi kecantikan, media tidak mengenal banyak bahasa dari berbagai budaya. Cantik hanya diolah dalam satu bahasa, misalnya look like supermodel atau Hollywood scarlets. Sedangkan iklan sendiri selalu memanfaatkan Gap yang terletak antara kenyataan dan yang diimpikan. Perempuan asia ingin kulit seterang Cate Blanchette (iklan SK II) sedangkan perempuan Amerika mengidamkan kulit se-tanning Gisele Bundchen.
Nampaknya hampir sebagian besar hari kita dibombardir dengan cantik versi media dan iklan. Perempuan mulai membuat janji dengan dokter kulit untuk suntik vitamin c, kulit putih namun berisiko kanker kulit. Diet juga menjadi tren, seolah-olah manusia memang tidak pernah puas akan apa yang sudah ada. Bersyukurlah, akan saya perlihatkan iklan Tv dan Print Ad dari produk DOVE yang mungkin akan sedikit menggugah sekaligus menenangkan kekhawatiran anda.
Bagaimana tidak dengan iklan yang langganan award dan dibubuhi copy sedahsyat “No wonder our perception of beauty disorted” atau “Talk to Your Daughter before The Beauty Industry Does” DOVE memabawa angin segar dalam memandang kecantikan. Buat kita di Indonesia, masih inget kan kampanya For real beauty nya DOVE dengan mengedepankan pertanyaan bipolar, seperti gambar ibu yang beruban dengan pertanyaan Grey or Gorgeous dan kita dapat berpartisipasi dalam kampanye tersebut lewat websitenya. DOVE percaya bahwa cantik itu apa adanya. Bukan putih berambut panjang dan bertubuh bak barbie. Tim dari agency Ogilvy & Mather yang dipercaya menggarap kampanye ini (termasuk di Indonesia) juga melakukan pendekatan yang mampu meredefinisi cantik. Di US sendiri DOVE sudah mendirikan “Self Esteem Fund” guna menumbuhkan self esteem perempuan, terutama remaja, akan pentingnya menghargai diri sendiri dan percaya diri akan apa yang dimilikinya. Betapa gembiranya perempuan bahwa masih ada yang percaya bahwa cantik itu tidak absolut melainkan relatif.
Kebetulan topik ini menjadi masalah yang saya angkat dalam skripsi saya (doakan saya lulus semester depan). Masalah? Dimana letak masalahnya? DOVE kan merepresentasikan kecantikan as it is (apa adanya) dan tidak dibuat-buat? Tentu menjadi sebuah masalah bagi saya karena ada fakta yang tidak bisa dihindari. DOVE adalah salah satu produk milik produsen consumer goods kenamaan di dunia, “UNILEVER”. Sayangnya Unilever tidak hanya memiliki DOVE dalam kategori personal care, dia juga pemilik dari produk PONDS, Sunsilk, Citra (di Indonesia), Slim-fast, Vaseline, dan masih banyak lagi. Nah, produk selain DOVE itulah yang telah menghadirkan iklan 7 hari menjadi putih, lalu apa kata Unilever? Seperti yang dikutip dalam Advertising Age, pihak unilever hanya bilang bahwa perusahaan ini adalah perusahaan besar yang membawahi banyak Brand yang melayani kebutuhan berbagai jenis konsumen. Wah kok gitu? Ya iyalah… Unilever itu Global Company yang berideologi kapitalis (like every company does) yang menuhankan profit dan sales. They realy don’t give a fuck about beauty perception structurally, the only thing they see it’s just how can we expand market? By adding product for serving every personalities and needs.
Dengan adanya DOVE, unilever berarti sedang melayani para perempuan yang muak tadi. Yang tidak bisa diraih lewat produk Ponds dan slim-fastnnya, yang membutuhkan pembenaran untuk ketidak’cantik’annya. Phiuh…begitulah nasib dari target market, tidak akan lepas dari bidikan produsen yang mencari pasar.
Biar bagaimanapun, kampanye For real Beauty DOVE patut diberikan standing applause tapi What is Beauty for Real?



Senin, 03 Maret 2008

What’s ur Favorite Band? Photo Shots








After awaken from my suddenly-weekend-sickness (wind enter and seems like almost typhus) I’ve got to back to my work. But I was quite spirited for taking pictures for my article sake. Went to Pasar Festival to meet Siti & Radit (both my models). And this photo session theme is “What’s ur Favorite band?” presenting band shirts. With my dimdim and his brother help, I can collect some of cool band shirts including mine too. Thanks alot dimdim for everything, my models for their time, arif (dimdim’s brother) for lent me the shirts, and rendy (siti’s boyfriend) for supporting this photo session. Anyway, though it’s a cloudy day, but the result.not quite bad….here it is…..

Sadly, The Foremost Café in Town is Under Construction

For me, Caswell has been the most comfortable place for brewing finest coffee and serving cheesy macaroni. They deliver coffee as it is, not pretentious yet scrumptious. Next, how they baked the cheese on macaroni, so melted, so cheesy, so absolutely yummy. For those who loves being an English tea tasting, Caswell offer the best tea blend, from Darjeeling to Hawaiian tea. They may charge costly for the sandwich but for coffee, tea, and macaroni, they put below standard price (Rp 16.000 – Rp 22.500 for coffee and tea). Upss…..almost forget the stroopwaffle, it’s awesome, my favorite one.
Beside those finest beverages and food, Caswell has comfortable chair, atmosphere, and please visitors. Not like other café with annoying visitor and ordinary waiters. The last that I love the most is it’s really-fast-free-wifi,!!! This one is one of my reason for staying there every Saturday or Sunday night accompanied by my dimdim. Sadly, my favorite place is closed due to renovation . It’s ok anyway, as long as they’ll improve it’s condition. I will support it…..!

Sabtu, 23 Februari 2008

Simfoni Hari ini

No sound-my bed-my room-my conformity

.udara dingin memenjarakan tubuh saya di dalam selimut.alarm berbunyi tepat jam 7. tidak saya hiraukan hanya dimatikan.tenggorokan sakit.meradang. membuat badan merasa tidak enak.ada pemaksaan entah datang daari mana.saya harus bangun.tugas etika & filsafat komunikasi sudah diselesaikan.analisis semiotika iklan visa sampai jam 2 pagi.ayo bangun.akhir tahun ini harus wisuda.semester 6 ini outline harus selesai.semester 7 skripsi.ayo katanya mau jadi sarjana komunikasi di umur 20 tahun.ayo afra bangun.papa tercinta sudah tidak sabar membanggakan anak pertamanya.

Ost. The Clash- I fought the law-bersiap ke kampus

.terpaksa mandi.jangan lupa catridge harus diisi.bawa amoxcilin.cuci temporary bracket.bangunkan dimas.jangan! biarkan dia tidur nyenyak.pastikan tebengan sudah siap.bawa powerbook dan adaptornya.bawa sweater kuning kesayangan.turun ke bawah.menyapa mbak yanni yang sedang memasak.minum segelas air mineral.pakai sepatu hitam.duh lecet lagi nanti.ya udah, males mikir yang lain.tancap!.panggil ojek.tancap!!!.

Ost. Portishead- Glory Box

.yah dosennya Pak Embu Henriquez.duduk di sebelah Zara.membenarkan posisi duduk.mengumpulkan konsentrasi.perhatikan dosen!.oh sedang membahas estetika.pasti ujung-ujungnya seni.siapa yang memaknai itu seni.aliran yang mana.hanya dibahas era yunani-enlightment-post modern.menunggu Andy Warhol disebut.nihil.pembahasannya semakin membosankan.etika & estetika.sekilas tidak ada bedanya.pusing.ngantuk.tidak bersemangat.gerai rambut.pasang earphone.pilih lagu.portishead aja deh buat bengong.dosen?.wasalam.

perpustakaan Miriam Budiarjo-Ost.Bloc Party-Blue Light

sudah kenyang.titipkan tas.kumpulkan anggota kelompok.hilang satu, pulang katanya.pulang? cukup brilian untuk mengerjakan tugas bab 1 & 2 yang dikumpulkan besok.sudahlah.tidak ada waktu mengeluh.ayo bergerak.cari buku dan skripsi di katalog.ke tempat peminjaman skripsi.akhirnya! skripsi jenius hegemoni MRA ditemukan.Asikk! dikasih kesempatan pinjam 2 skripsi.mulai di skimming skripsinya.bagus.cocok untuk bab 1 dan 2.cari buku Giddens.saya harus ngedate dengan giddens hari ini.saya dengar dia yang punya teorinya.yang relevan dengan penelitian kelompok saya.aminnnn.memang benar.dia jenius.brilian.saya temukan jawaban.ayo cari buku di rak 300.tiba-tiba bluest light.baguslah.mulai bagi tugas, siapa yang bab 1, siapa yang bab 2.satu orang kurang fokus.satunya lagi ingin pulang cepat.tolong!deadlinenya besok, let’s get things done folks!.saya selesai.jam 3 harus cepat pergi dari sini.

Ost. Bjork-Unravel-di dalam taxi

.harus ke ADOI.jangan telat, naik taksi aja kali ya.bengong.arahkan sopirnya.bengong lagi.ayo dengarkan lagu lewat mp3 di hp.lagunya itu lagi, nggak bosen-bosen.tante Bjork yang makin keren tiap hari.telepon dimas.banyak noise.sudahlah.langit mendung.serupa dengan emosi saya.jangan sampai macet.saya tidak punya waktu untuk itu.F#$% ! beneran macet.jakarta, muak saya.sampai juga.Sh%*! Tidak ada bos saya.makan gaji buta.browsing sebentar.telepon minda.akhirnya janjian.

Plaza Senayan-Ost. The Milo-Get into ; Everything But The Girl-Driving

.sampai juga.minda masih sibuk.harus menunggu.ayo cari free wifi!.berputar-putar sampai pegal.Ke^&*t nggak ada yang free ataupun yang indosat.weksss, malasss.lapar, food gathering.end up di Food court juga.donner kebab yang paket 1.minta sambal yang banyak.pilih tempat yang mojok.nyam,nyam, enak juga.laper gitu, iyalah enak.sambil baca buku giddens.strukturasi, agensi.kutu (kurang tau).ini mulu.kepala udah penuh.tapi oke banget emang.ruang dan waktu.Giddens banget!.udah ah.nyalakan powerbook.cek kumpulan pembagian tugas tadi.sial, tidak sesuai dengan harapan.ada yang tidak fokus nampaknya.rapikan sedikit.asikk! minda (dijamin janda) dateng juga.ngobrol-ngobrol, curhat.dear nancy mau manggung di Singapore.minda ngajakin saya.aduh, ntar dulu kali ya.ingat outline afra.pantang berenag-renang ke tepian sebelum berakit-rakit ke hulu.go to metro sale.bo’ong banget salenya.dasar kapitalis.mulai deh afra.hahahaha.ada sepatu hijau lucu.diskon 50%.pe we banget dipakenya.aduh jangan sampe beli.phiuhhhh, thank god gak ada ukurannya.selamet deh duitnya.dimas sudah datang.waktunya pulang.baik saya, dimas, maupun minda berwajah kusut dan lelah.saatnya mengakhiri hari.aaawwww, sariawannya sakit banget.dikasi obat sama dimas.thanks a lot dimdim.need to go home now.too tired to do more activity.we’re go home.absolutely tired.but I have to write.about my cloudy day.better day tomorrow.hopefully.pengen shalat sebelum tidur.tapi gak bisa lagi dapet.huhuhu.tidur aja deh.hiks.

 
design by suckmylolly.com