Sabtu, 23 Februari 2008

Simfoni Hari ini

No sound-my bed-my room-my conformity

.udara dingin memenjarakan tubuh saya di dalam selimut.alarm berbunyi tepat jam 7. tidak saya hiraukan hanya dimatikan.tenggorokan sakit.meradang. membuat badan merasa tidak enak.ada pemaksaan entah datang daari mana.saya harus bangun.tugas etika & filsafat komunikasi sudah diselesaikan.analisis semiotika iklan visa sampai jam 2 pagi.ayo bangun.akhir tahun ini harus wisuda.semester 6 ini outline harus selesai.semester 7 skripsi.ayo katanya mau jadi sarjana komunikasi di umur 20 tahun.ayo afra bangun.papa tercinta sudah tidak sabar membanggakan anak pertamanya.

Ost. The Clash- I fought the law-bersiap ke kampus

.terpaksa mandi.jangan lupa catridge harus diisi.bawa amoxcilin.cuci temporary bracket.bangunkan dimas.jangan! biarkan dia tidur nyenyak.pastikan tebengan sudah siap.bawa powerbook dan adaptornya.bawa sweater kuning kesayangan.turun ke bawah.menyapa mbak yanni yang sedang memasak.minum segelas air mineral.pakai sepatu hitam.duh lecet lagi nanti.ya udah, males mikir yang lain.tancap!.panggil ojek.tancap!!!.

Ost. Portishead- Glory Box

.yah dosennya Pak Embu Henriquez.duduk di sebelah Zara.membenarkan posisi duduk.mengumpulkan konsentrasi.perhatikan dosen!.oh sedang membahas estetika.pasti ujung-ujungnya seni.siapa yang memaknai itu seni.aliran yang mana.hanya dibahas era yunani-enlightment-post modern.menunggu Andy Warhol disebut.nihil.pembahasannya semakin membosankan.etika & estetika.sekilas tidak ada bedanya.pusing.ngantuk.tidak bersemangat.gerai rambut.pasang earphone.pilih lagu.portishead aja deh buat bengong.dosen?.wasalam.

perpustakaan Miriam Budiarjo-Ost.Bloc Party-Blue Light

sudah kenyang.titipkan tas.kumpulkan anggota kelompok.hilang satu, pulang katanya.pulang? cukup brilian untuk mengerjakan tugas bab 1 & 2 yang dikumpulkan besok.sudahlah.tidak ada waktu mengeluh.ayo bergerak.cari buku dan skripsi di katalog.ke tempat peminjaman skripsi.akhirnya! skripsi jenius hegemoni MRA ditemukan.Asikk! dikasih kesempatan pinjam 2 skripsi.mulai di skimming skripsinya.bagus.cocok untuk bab 1 dan 2.cari buku Giddens.saya harus ngedate dengan giddens hari ini.saya dengar dia yang punya teorinya.yang relevan dengan penelitian kelompok saya.aminnnn.memang benar.dia jenius.brilian.saya temukan jawaban.ayo cari buku di rak 300.tiba-tiba bluest light.baguslah.mulai bagi tugas, siapa yang bab 1, siapa yang bab 2.satu orang kurang fokus.satunya lagi ingin pulang cepat.tolong!deadlinenya besok, let’s get things done folks!.saya selesai.jam 3 harus cepat pergi dari sini.

Ost. Bjork-Unravel-di dalam taxi

.harus ke ADOI.jangan telat, naik taksi aja kali ya.bengong.arahkan sopirnya.bengong lagi.ayo dengarkan lagu lewat mp3 di hp.lagunya itu lagi, nggak bosen-bosen.tante Bjork yang makin keren tiap hari.telepon dimas.banyak noise.sudahlah.langit mendung.serupa dengan emosi saya.jangan sampai macet.saya tidak punya waktu untuk itu.F#$% ! beneran macet.jakarta, muak saya.sampai juga.Sh%*! Tidak ada bos saya.makan gaji buta.browsing sebentar.telepon minda.akhirnya janjian.

Plaza Senayan-Ost. The Milo-Get into ; Everything But The Girl-Driving

.sampai juga.minda masih sibuk.harus menunggu.ayo cari free wifi!.berputar-putar sampai pegal.Ke^&*t nggak ada yang free ataupun yang indosat.weksss, malasss.lapar, food gathering.end up di Food court juga.donner kebab yang paket 1.minta sambal yang banyak.pilih tempat yang mojok.nyam,nyam, enak juga.laper gitu, iyalah enak.sambil baca buku giddens.strukturasi, agensi.kutu (kurang tau).ini mulu.kepala udah penuh.tapi oke banget emang.ruang dan waktu.Giddens banget!.udah ah.nyalakan powerbook.cek kumpulan pembagian tugas tadi.sial, tidak sesuai dengan harapan.ada yang tidak fokus nampaknya.rapikan sedikit.asikk! minda (dijamin janda) dateng juga.ngobrol-ngobrol, curhat.dear nancy mau manggung di Singapore.minda ngajakin saya.aduh, ntar dulu kali ya.ingat outline afra.pantang berenag-renang ke tepian sebelum berakit-rakit ke hulu.go to metro sale.bo’ong banget salenya.dasar kapitalis.mulai deh afra.hahahaha.ada sepatu hijau lucu.diskon 50%.pe we banget dipakenya.aduh jangan sampe beli.phiuhhhh, thank god gak ada ukurannya.selamet deh duitnya.dimas sudah datang.waktunya pulang.baik saya, dimas, maupun minda berwajah kusut dan lelah.saatnya mengakhiri hari.aaawwww, sariawannya sakit banget.dikasi obat sama dimas.thanks a lot dimdim.need to go home now.too tired to do more activity.we’re go home.absolutely tired.but I have to write.about my cloudy day.better day tomorrow.hopefully.pengen shalat sebelum tidur.tapi gak bisa lagi dapet.huhuhu.tidur aja deh.hiks.

Jumat, 22 Februari 2008

Live Fast Slowly


















Salah satu merk pakaian ternama di dunia, DIESEL kembali dengan kampanye barunya di awal tahun 2008. Setelah tahun lalu menggebrak dengan tema 'Global Warming Ready' dan 'Human Afterall' kampanye merk berslogan 'Sucessfull Living' ini mengusung tema 'Live fast'. Jika dilihat dari tampilan kampanye di media cetak yang sudah-sudah, DIESEL memang dengan cerdiknya membawa isu yang terkait erat dengan kehidupan manusia modern terutama di perkotaan. Dalam kampanye 'global warming ready'-nya, DIESEL memotret seseorang yang terselamatkan dari keadaan yang mengenaskan akibat pemanasan global. Kedaan itu divisualisasikan dalam kejanggalan yang terjadi di kota-kota seperti london atau paris. Yang pada saat itu, filmnya Al gore belum sepopuler sekarang dan perusahaan pengeksploitasi manusia maupun alam belum gencar dengan CSRnya. Begitu pula dengan merk2 fashion lain yang belum tergerak untuk sok-sokan cinta lingkungan dengan bahan ecofriendly dan gerakan amal lain.
Kemudian kampanye “Human after all” yang mengangkat isu “Technological determinism” secanggih2nya teknologi yang kita buat dan gunakan, we’re human afterall. Dengan mobil secanggih itu (sampe melayang gitu mobilnya) tetep aja yang namanya teknnologi ya teknologi bisa berbuat lebih tapi ada limitnya dan apesnya. Kalau kita sadar nih, teknologi lebih sering eror ketika kita benar2 bergantung padanya dan sangat membutuhkannya pada saat2 penting. Sedikit berbagi pengalaman nih…saya mau presentasi kampanye untuk satu tugas mata kuliah yang penting dan harapan saya hanya terletak di flash disk 1 gb saya dan komputer yang tersedia di ruangan itu. Dengan cantiknya power point sudah dibuat dan sudah berlatih, ternyata ketika tiba giliran saya presentasi, flashdisk saya yang sudah dicolok di komputer tersebut langsung terinfeksi virus dari komputer tsb. Dan Abrakadabra…..harapan saya hangus begitu saja seiring dengan virus yang menggerogoti data2 saya dalam sekejap! Boro2 presentasi dengan power point yang sudah animated, manual aja dulu,,,,,huhuhu…dari situ saya belajar untuk tidak segitunya bergantung pada teknologi. Tentu saja kampanye “human afterall” begitu menyentil saya (atau mungkin anda juga?). Dan sekali lagi, kampanye barunya begitu menggugah pikiran untuk kembali diresapi dan instropeksi (jaaahhh…)
Dengan tema “Live Fast” saya kembali berefleksi pada kehidupan modern yang memang berjalan dengan serba cepat. Makan cepat karena jam kerja akan berkurang jika kita terlambat dan itu berarti hitungan per jam kita menjadi tidak efektif, potong gaji pula konsekuensinya. Hahaha….
Kenapa “Live Fast” ??? Kalau menurut saya, itu bersumber dari pedoman “Time is Money”. Btw, siapa sih yang bikin pedoman itu? It’s arbitary anyway, jadi nggak keusut siapa pencetusnya. Kalau waktu adalah pedang sih saya percaya tapi uang??? Lepas dari siapa yang melontarkan untuk pertama kalinya, saya rasa kalimat itu erat kaitannya dengan kapitalisme. Ketika majikan memperkerjakan buruhnya dengan menetapkan tarif pada hitungan waktu tertentu di situlah kemudian waktu berubah menjadi uang. Lihat anak kecil yang bermain sesuka hati, yang hanya tahu pagi, siang, dan malam. Kalau pagi ada dora, siang waktunya tidur, malam nonton tv lagi, jadi dia tidak menganggap kalau waktu itu tidak berkorelasi dengan uang. Namun coba tengok pekerja kantoran, walaupun mereka digaji perbulan, hitungannya tetap diawalai dari per jam kemudian diakumulasikan dalam hitungan hari, bulan, dst. Serupa dengan karyawan, buruh pabrik harus lembur untuk kecukupan hidup mereka, tambahan jam kerja berarti tambahan pemasukan. Semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat, karena siapa yang paling cepat, dia yang dapat. Dengan dasar waktu harus efektif maka apartemen harga miliyaran di pusat kota pun laku bak kacang goreng. Kembali pada pilihan transportasi atau residensi, ongkos transportasi mahal karena rumah di pinggiran lebih murah. Begitu pun sebaliknya tempat tinggal mahalnya selangit tapi ke kantor tinggal nyebrang. Pilih mana???
Ujung-ujungnya duit, lagi-lagi uang. Semua di reduksi menjadi uang, ada waktu, cinta, persahabatan, hingga tuhan. Hubungannya menjadi lebih fungsional. Kejam? Sudah pasti, siapa yang bisa bertahan dialah yang menang. Lihat saja di kampanye DIESEL ini, perempuan yang terburu-buru, pekerja yang harus tepat waktu, dan tentu saja dengan balutan style modern urban khas DIESEL.
Jadi apa yang sebenarnya ingin dikemukakan DIESEL? Sebagai manusia modern, kita memiliki banyak kontradiksi. Ada harga yang harus dibayar dari modernisasi. Anyway, saya memakai produk DIESEL juga sih,,,hehhee,,,Ummm…bagaimana kalau ganti pedoman menjadi Slowly but Sure, Alon-alon asal kelakon?hahaha…..

Be Slow, Be Low, Let it Flow….

Rabu, 20 Februari 2008

Memakai ZARA, Mengonsumsi Tanda

Intro:
Mari coba kita bayangkan bersama-sama jika…
1. Lagunya Jesus & Mary Chain bisa didengar di mana-mana, cd bajakannya diputer di pasar tradisional terdekat, kaos bertuliskan band ini dijual di empire (emperan) !
2. Marc Jacobs buka butik di Matahari and guess what? Harga bajunya gak ada yang lebih dari Rp 200.000 tapi modelnya Marc banget tetep!
3. Film-filmnya Wong Kar wai diputer di 21 trus antriannya kaya ular naga panjangnya !
4. Raam Pundjabi bangkrut soalnya udah gak ada yang demen ntn Sinetron lagi, sampah katanya. Trus stasiun Tv kita muter film-film pendek berkualitas karya sutradara muda Indonesia (sebut saja Kara anak Sebatang pohon, perjalanan pulang ;p, A very slow breakfast, The conductor, etc) !
5. Para remaja perempuan stop baca Gogirl! Mereka pada langganan NYLON magz aja dulu !

Udah ah capek bayangin mulu! Karena pada faktanya…

Bukan gak mungkin lho itu terjadi…sumpah saya gak bo'ong! Coba kita cari contoh terdekat : dulu kayanya yang punya Mac keluaran Apple hanya orang-orang tertentu, biasanya yang berhubungan dengan dunia audio visual (graphic design, editor, etc) nyari suku cadangnya setengah mati di Jakarta, Tapi sekarang? Coba Anda cari di Mall-mall gaul di Jkt atau kota besar, pasti ada Ibox, e-store, dan sebangsanya. Trus sekarang, semua orang pake produk apple kayanya (termasuk saya dong biar gak ketinggalan,hahaha). Contoh lainnya Cerahati yang terkenal dengan vidklip indienya kaya Mocca yang I don't think I need my diary atau KOIL yang mana gitu gw lupa (he3 maap) sekarang mulai menggarap band paling happening tahun ini yaitu T2. Dan masih banyak contoh lain tentunya.

Emang kenapa sih? Salah? Gak boleh gitu kalo semuanya jadi begitu?

Ya nggak lah….gak papa kalee. Sah-sah aja kok Karena sekarang semua itu mungkin terjadi (impossible is nothing klo kata Adidas), kecuali Anda makan kepala Anda sendiri (coba buktikan klo gak percaya!). Biar bagaimanapun ya para pembaca… apa yang kita konsumsi itu bukan apa-apa melainkan hanya sebuah tanda (sign). Gini deh biar saya keliatan intelek (saah) saya mau mengutip kata seorang yang dinobatkan sebagai postmodernist yaitu Alm. Jean Baudrillard, kata doi nih:
"Through objects, each individual & each group searches out his/her place in order , all the while trying to jostle this order according to a personal trajectory. Through objects a stratified society speaks…in order to keep everyone in a certain place."(Baudrillard,1972/1981:38)

Jadi, klo Anda beli Skinny jeans di Zara seharga Rp 475.000 untuk Anda gunakan nantinya, Anda sukses meletakkan diri anda di kalangan urban, sadar mode, dengan ciri gaya Europe eclectic, dan berada di tingkat SES A atau A+. Atau jika Anda mengidentifikasikan diri sebagai anak indie, Anda mempunyai seabrek Mp3 dengan nama band luar aneh2 ( Arch. In Helsinki, Mum, Nouvelle Vague) atau band dalam negeri dengan awalan the (the SIGIT, The Berandals, The Adams, dan band keluaran Akasara atau FFWD lainnya) trus pake kacamata gede biar nerd dengan celana ngepres berambut acak-acakan.
Singkatnya, dalam era konsumsi ini kita hanya sekumpulan manusia yang tidak akan bisa hidup tanpa mengonsumsi benda, ide, jasa, atau apapun itu yang ternyata cuma tanda (sign). Klo gak begitu serasa telanjang kayanya. To sum up, "I consume therefore I am"
Klo ada yang ngerasa pinter, kayanya harus mengakui bahwa mereka kalah pinter sama orang-orang marketing. (Untungnya nih, saya belajar dogma2 marketingnya Philip Kotler di perkuliahan.hohoho)

Lebih kasihannya lagi nih kita di zaman ini udah bener-bener jadi masyarakat yang tidak bisa membedakan antara mana yang nyata (real) sama yang lebih dari nyata (hyperreality). Begini, kita (cewek2) percaya begitu saja klo memakai ponds, citra dan produk sejenis itu kuit menjadi lebih putih, mulus, jadi nanti dilirik cowok. Kita kan tahunya cowok-cowok Indonesia sukanya sama cewek putih, tinggi, langsing, rambut panjang, dengan segala keanggunan dan kelemahlembutannya. Jadi kita pengen deh kaya gitu juga. Pada faktanya, mereka (cowok2) menganggap cewek cantik dengan kriteria tersebut karena mereka biasa melihat di media (tv, iklan, film, dsb) kalau yang dibilang cantik ya yang kaya Luna Maya, Dian Sastro,dan sebangsanya itu. Percaya atau nggak ada banyak cowok di luar sana yang bosen sama cantik versi media itu. Jadi udah kaya lingkaran setan deh mana yang nyata sama yang lebih dari nyata (komik jepang dengan mata-mata belo adalah salah satu contohnya) batasnya udah blur. (Thanks to Mass Media)


Jadi salah siapa dong?
Wah udah susah banget buat ngusutnya! Klo mulai dari media, iklan, dsb ujungnya ke marketing dan orang yang berkuasa di belakangnya, trus marketing dan csnya itu ujungnya profit a.k.a uang yang banyak. So…blame it on money as the most stupid (and smart in the same time) thing in the world.

Emang laknat deh tuh marketing (loh kok?) soalnya lewat proses perencanaan pemasaran itulah semua citra, tanda diciptakan. Setelah berbagai analisa pasar, kompetitor dan semacamnya mulai deh ditentukan klo Produk Adidas stella mccartney target market secara demografis: cewek, umur 20-30an, SES A+ secara Psikografis: gemar berolahraga, selalu ingin tampil modis, feminin, etc. Lalu produk tersebut diposisikan sebagai pakaian olahraga buat cewek sporty yang modis (halah,,,) Lewat positioning itu maka iklan, dan serangkaian kegiatah promosinya berusaha setangah mati untuk menancapkan 'tanda' itu di benak khalayak yang notabene adalah Anda, Mama di rumah, temen-temen di kampus, dan tentunya saya sendiri. Biar kita semua rame-rame beli produknya deh…hohoho….

Eits..belum abis..sabarr…masih ada satu lagi….
Buat Anda sekalian yang merasa sudah 'beda' atau cutting edge dengan baju keluaran Comme Des garcons, ada lagu Sigur Ros sama Bjork di playlist mp3 playernya, Menggemari film-filmnya Tim burton, dan khatam sama novel-novelnya Irvine Welsh kayanya harus buru-buru ngumpet deh biar gak ketauan….hehehhee….Soalnya ya seperti yang sudah dikemukakan di atas tadi, itu semua cuma 'tanda' kita semua sama-sama mengonsumsi tanda tetapi postioningnya aja yang berbeda. Dan jangan heran yak lo ada banyak orang yang sebenarnya Sama kaya kalian karena pertukaran 'tanda' (sign exchange) ini sudah begitu massif. Gak ada deh yang bisa melarikan diri dari ini semua.

Nah klo sudah begitu harus bagaimana dong kita?
Klo kata iklan LA lights sih Enjoy aja….dan jangan terlalu terjebak sama 'tanda' yang udah betebaran dimana-mana itu. Gak usah ngoyo beli CDnya Nouvelle vague yang baru di Aksara seharga Rp 240.000 wong tinggal search di multiply aja gratis! Toh sama kan Nouvelle vague juga gak jadi berubah vokalnya kaya Mulan Kwok kan?? Lagian CD asli di rumah juga jadi pajangan doang kecuali klo Anda mau ngado pacar sebuah tanda kasih sayang yang digambarkan dengan usaha membeli CD itu.hehehe
Prinsipnya simple aja sih semuanya tuh omong kosong, bohong belaka, kan udah gak ada yang nyata menurut sepenglihatan kita.hehehe….mendingan kita mengasingkan diri di pelabuhan bajo aja biar gak pusing, Ceesan sama nelayan dah di situ (waw…postmod amat tuh). Ya udah lah…orang saya juga cuma ngelantur ini (tapi kok panjang amat ye?) Afterall Dude….Maybe we should give big applause for BLUR to mention that "Modern Life is Rubbish"

CHEERS…..!! Happy New year!

 
design by suckmylolly.com