Rabu, 20 Februari 2008

Memakai ZARA, Mengonsumsi Tanda

Intro:
Mari coba kita bayangkan bersama-sama jika…
1. Lagunya Jesus & Mary Chain bisa didengar di mana-mana, cd bajakannya diputer di pasar tradisional terdekat, kaos bertuliskan band ini dijual di empire (emperan) !
2. Marc Jacobs buka butik di Matahari and guess what? Harga bajunya gak ada yang lebih dari Rp 200.000 tapi modelnya Marc banget tetep!
3. Film-filmnya Wong Kar wai diputer di 21 trus antriannya kaya ular naga panjangnya !
4. Raam Pundjabi bangkrut soalnya udah gak ada yang demen ntn Sinetron lagi, sampah katanya. Trus stasiun Tv kita muter film-film pendek berkualitas karya sutradara muda Indonesia (sebut saja Kara anak Sebatang pohon, perjalanan pulang ;p, A very slow breakfast, The conductor, etc) !
5. Para remaja perempuan stop baca Gogirl! Mereka pada langganan NYLON magz aja dulu !

Udah ah capek bayangin mulu! Karena pada faktanya…

Bukan gak mungkin lho itu terjadi…sumpah saya gak bo'ong! Coba kita cari contoh terdekat : dulu kayanya yang punya Mac keluaran Apple hanya orang-orang tertentu, biasanya yang berhubungan dengan dunia audio visual (graphic design, editor, etc) nyari suku cadangnya setengah mati di Jakarta, Tapi sekarang? Coba Anda cari di Mall-mall gaul di Jkt atau kota besar, pasti ada Ibox, e-store, dan sebangsanya. Trus sekarang, semua orang pake produk apple kayanya (termasuk saya dong biar gak ketinggalan,hahaha). Contoh lainnya Cerahati yang terkenal dengan vidklip indienya kaya Mocca yang I don't think I need my diary atau KOIL yang mana gitu gw lupa (he3 maap) sekarang mulai menggarap band paling happening tahun ini yaitu T2. Dan masih banyak contoh lain tentunya.

Emang kenapa sih? Salah? Gak boleh gitu kalo semuanya jadi begitu?

Ya nggak lah….gak papa kalee. Sah-sah aja kok Karena sekarang semua itu mungkin terjadi (impossible is nothing klo kata Adidas), kecuali Anda makan kepala Anda sendiri (coba buktikan klo gak percaya!). Biar bagaimanapun ya para pembaca… apa yang kita konsumsi itu bukan apa-apa melainkan hanya sebuah tanda (sign). Gini deh biar saya keliatan intelek (saah) saya mau mengutip kata seorang yang dinobatkan sebagai postmodernist yaitu Alm. Jean Baudrillard, kata doi nih:
"Through objects, each individual & each group searches out his/her place in order , all the while trying to jostle this order according to a personal trajectory. Through objects a stratified society speaks…in order to keep everyone in a certain place."(Baudrillard,1972/1981:38)

Jadi, klo Anda beli Skinny jeans di Zara seharga Rp 475.000 untuk Anda gunakan nantinya, Anda sukses meletakkan diri anda di kalangan urban, sadar mode, dengan ciri gaya Europe eclectic, dan berada di tingkat SES A atau A+. Atau jika Anda mengidentifikasikan diri sebagai anak indie, Anda mempunyai seabrek Mp3 dengan nama band luar aneh2 ( Arch. In Helsinki, Mum, Nouvelle Vague) atau band dalam negeri dengan awalan the (the SIGIT, The Berandals, The Adams, dan band keluaran Akasara atau FFWD lainnya) trus pake kacamata gede biar nerd dengan celana ngepres berambut acak-acakan.
Singkatnya, dalam era konsumsi ini kita hanya sekumpulan manusia yang tidak akan bisa hidup tanpa mengonsumsi benda, ide, jasa, atau apapun itu yang ternyata cuma tanda (sign). Klo gak begitu serasa telanjang kayanya. To sum up, "I consume therefore I am"
Klo ada yang ngerasa pinter, kayanya harus mengakui bahwa mereka kalah pinter sama orang-orang marketing. (Untungnya nih, saya belajar dogma2 marketingnya Philip Kotler di perkuliahan.hohoho)

Lebih kasihannya lagi nih kita di zaman ini udah bener-bener jadi masyarakat yang tidak bisa membedakan antara mana yang nyata (real) sama yang lebih dari nyata (hyperreality). Begini, kita (cewek2) percaya begitu saja klo memakai ponds, citra dan produk sejenis itu kuit menjadi lebih putih, mulus, jadi nanti dilirik cowok. Kita kan tahunya cowok-cowok Indonesia sukanya sama cewek putih, tinggi, langsing, rambut panjang, dengan segala keanggunan dan kelemahlembutannya. Jadi kita pengen deh kaya gitu juga. Pada faktanya, mereka (cowok2) menganggap cewek cantik dengan kriteria tersebut karena mereka biasa melihat di media (tv, iklan, film, dsb) kalau yang dibilang cantik ya yang kaya Luna Maya, Dian Sastro,dan sebangsanya itu. Percaya atau nggak ada banyak cowok di luar sana yang bosen sama cantik versi media itu. Jadi udah kaya lingkaran setan deh mana yang nyata sama yang lebih dari nyata (komik jepang dengan mata-mata belo adalah salah satu contohnya) batasnya udah blur. (Thanks to Mass Media)


Jadi salah siapa dong?
Wah udah susah banget buat ngusutnya! Klo mulai dari media, iklan, dsb ujungnya ke marketing dan orang yang berkuasa di belakangnya, trus marketing dan csnya itu ujungnya profit a.k.a uang yang banyak. So…blame it on money as the most stupid (and smart in the same time) thing in the world.

Emang laknat deh tuh marketing (loh kok?) soalnya lewat proses perencanaan pemasaran itulah semua citra, tanda diciptakan. Setelah berbagai analisa pasar, kompetitor dan semacamnya mulai deh ditentukan klo Produk Adidas stella mccartney target market secara demografis: cewek, umur 20-30an, SES A+ secara Psikografis: gemar berolahraga, selalu ingin tampil modis, feminin, etc. Lalu produk tersebut diposisikan sebagai pakaian olahraga buat cewek sporty yang modis (halah,,,) Lewat positioning itu maka iklan, dan serangkaian kegiatah promosinya berusaha setangah mati untuk menancapkan 'tanda' itu di benak khalayak yang notabene adalah Anda, Mama di rumah, temen-temen di kampus, dan tentunya saya sendiri. Biar kita semua rame-rame beli produknya deh…hohoho….

Eits..belum abis..sabarr…masih ada satu lagi….
Buat Anda sekalian yang merasa sudah 'beda' atau cutting edge dengan baju keluaran Comme Des garcons, ada lagu Sigur Ros sama Bjork di playlist mp3 playernya, Menggemari film-filmnya Tim burton, dan khatam sama novel-novelnya Irvine Welsh kayanya harus buru-buru ngumpet deh biar gak ketauan….hehehhee….Soalnya ya seperti yang sudah dikemukakan di atas tadi, itu semua cuma 'tanda' kita semua sama-sama mengonsumsi tanda tetapi postioningnya aja yang berbeda. Dan jangan heran yak lo ada banyak orang yang sebenarnya Sama kaya kalian karena pertukaran 'tanda' (sign exchange) ini sudah begitu massif. Gak ada deh yang bisa melarikan diri dari ini semua.

Nah klo sudah begitu harus bagaimana dong kita?
Klo kata iklan LA lights sih Enjoy aja….dan jangan terlalu terjebak sama 'tanda' yang udah betebaran dimana-mana itu. Gak usah ngoyo beli CDnya Nouvelle vague yang baru di Aksara seharga Rp 240.000 wong tinggal search di multiply aja gratis! Toh sama kan Nouvelle vague juga gak jadi berubah vokalnya kaya Mulan Kwok kan?? Lagian CD asli di rumah juga jadi pajangan doang kecuali klo Anda mau ngado pacar sebuah tanda kasih sayang yang digambarkan dengan usaha membeli CD itu.hehehe
Prinsipnya simple aja sih semuanya tuh omong kosong, bohong belaka, kan udah gak ada yang nyata menurut sepenglihatan kita.hehehe….mendingan kita mengasingkan diri di pelabuhan bajo aja biar gak pusing, Ceesan sama nelayan dah di situ (waw…postmod amat tuh). Ya udah lah…orang saya juga cuma ngelantur ini (tapi kok panjang amat ye?) Afterall Dude….Maybe we should give big applause for BLUR to mention that "Modern Life is Rubbish"

CHEERS…..!! Happy New year!

1 comments:

Eldias Mahdi Sastra mengatakan...

Brand Minded adalah hukum alam (selama alam masih menyanyikan "mbah dukun") hukum tersebut tidak akan berubah.
Pasal 1 : "Manusia yang tidak kenal McDonald, Kentucky atau Dunkins = wong deso (yang sekarang justru lebih populer daripada wong kota)".
Pasal 2 : "Ibu-ibu yang ga nonton sinetron tadi malam, tidak berhak belanja di warung sebelah, ikut arisan RT atau ikut perlombaan cari kutu masal di rumah bu Ijah."
Pasal 3 : "Anak muda yang ga punya HP, statusnya lebih rendah daripada tukang sayur atau tukang becak (tukang becak sekarang wajib punya HP karena ada fasilitas KlikBeCA)".
Pasal 4 : "Apalagi ya? (yang bikin peraturan garuk-garuk kepala, bingung, karena peraturan memang dibuat untuk bikin orang bingung".
Pasal 5 : "Kebetulan Pa Salima, tetangga saya. Jadi ada baiknya saya tanya sama dia aja apa itu Pasal 5".

(Sorry, jadi ikutan ngelantur gara-gara baca post ini. Lam kenal ya).

Mazzel Is Me

 
design by suckmylolly.com