Minggu, 20 Juni 2010

Jakarta-New York PP

Ketika Jakarta tak jauh berbeda dengan New York

Mau ke mana hari ini? Ke SoHo? Tribeca? Semua ada di Jakarta.
Awali pagimu dengan Frappuccino Caramel di gerai Starbucks.
Berjalan melewati gedung pencakar langit, menembus kerumunan pekerja berdasi dan berhak tinggi.
Masuk ke gedung World Trade Center melalui pemeriksaan super ketat metal detector.
Mengikuti kelas bahasa inggris beraroma bisnis di Wall Street.
Butuh pelarian saat istirahat makan siang? bergegaslah ke Central Park, ada ruang hijau buatan dikelilingi beton kokoh.
Takut telat masuk dan belum makan sempat makan siang? Jangan pikir dua kali, pesan whooper di Burger King, tak sampai lima menit bisa segera dinikmati.
Daripada bosan menunggu waktu kerja habis, tidak ada salahnya mencari tahu tren terkini di majalah Elle, Harpers Bazaar, atau Marie Claire. Perempuan karir independen tak lupa mengulik tips naik jabatan dari majalah Cosmopolitan. Bagi pria uberseksual, bisa buka halaman mode di Esquire, mengintip perempuan berbikini di FHM, atau tips membentuk tubuh di Menshealth.
Pulang kantor bertemu kolega bisnis di hotel Manhattan.
Berganti kostum untuk menghabiskan malam. Dibalut dengan DKNY jeans, kemeja putih CK, menenteng tas lansiran terbaru Kate Spade.
Buat yang muda bisa nongkrong di 7/11, meredakan dahaga dengan es serut a la Slurpee.
Kemacetan adalah hal biasa, kebisingan bukan apa-apa.
Di sela-sela gemerlap lampu kota, ada mereka yang mengais sampah sisa-sisa kerakusan.
Warganya tidur lewat tengah malam mencoba berdamai dengan keterasingan.
Tapi kotanya tak pernah tidur, terus berdenyut, menunggu mangsa yang akan datang.



Ini era globalisasi kawan, yang trendi di sana bisa langsung diadaptasi di sini. Tinggal tunggu Invasi Ipad atau antrian sesi di psikiater langganan. Untung kita masih awam dengan Prozac dan anonymous club. Tapi sayang di Jakarta nggak ada MoMA (Museum of Modern Art), tim polisi sekeren NYPD atau venue gigs selegendaris CBGB. Alhamdulillah Vogue belum buka cabang di sini, Urban Outfitters dan American Apparels belum ada franchise di Jakarta. Kalau sampai mereka ada juga di Jakarta, ckckck... nggak yakin iman bisa kuat.


*Untuk dia Si Upper East Sider


foto diambil dari sini dan situ

4 comments:

Anonim mengatakan...

Lalu kita harus ambil sikap bagaimana, Fra? Hehe..

rinaldi mengatakan...

LOL *ngakak guling guling*

rangga mengatakan...

lo tau bakri tower yg dkt pasar festival? bni tower mah lewat ma tu gdg, ajib dah, haha..

Boris Anggoro mengatakan...

suka berkhayal jadi industrious New Yorker kalo jalan di pedestrian Thamrin atau sudirman ke SCBD, atau nyebrang jembatan shelter busway di dukuh atas *jalannya sok2 dicepetin buru2*
sayang ga bisa beli pretzel atau hotdog di pinggir jalan, cuma ada batagor sama bakpao

 
design by suckmylolly.com