Senin, 20 Oktober 2008

Boys Do Cry

Sebenernya ini tulisan di blog lama gw. Tapi karena rapat edisi kemarin isu ini diangkat dan posting ini sempet gw apus dari blog lama gw, jadi gw putuskan untuk reissued tulisan ini. Emangnya cuma MOGWAI doang yang bisa reissued...hehhehe



-18032007-

Wow…udah lama juga ya gw gak ngisi blog? Kangen juga….tapi sekarang gw agak bingung mau nulis apa, mau ngomongin apa kira2. Apa ya…??oh gw tau...!! jadi begini ceritanya…hari jumat kemaren gw lagi nongkrong di takor(kantin Fisip UI) bersama beberapa teman2 sejurusan. Niatnya sih tadi ada salah satu temen ce gw yang mau curhat soalnya doi abis putus gitu dan putusnya emang rada gak wajar. Karena conya(atau mantannya) mengemukakan alasan2 yang konyol pas mutusin temen gw itu. Pas dia lagi curhat , datenglah temen2 gw yang lain, ikut nimbrung dengerin doi curhat. Temen gw yang notabene sedang berada pada kondisi pasca sakit hati menceritakan segala sesuatunya dengan begitu serunya. Pas kita lagi ngomongin perihal pemutusan dia, salah satu temen co gw ada yang bilang klo “Kebanyakan Cowok, ketika dihadapkan pada pilihan cewek biasa aja atau cewek pintar untuk dijadikan pacar, mereka akan memilih cewek biasa aja” Munculah pertanyaan di kepala gw “Kenapa???” Apa yang salah dengan cewek pintar? Mdgan cewek yang fisiknya biasa aja tapi pinter daripada yang cantik tapi gak pinter. Tapi itu menurut gw dan tentu saja kebanyakan dari wanita yang kebanyakan enggan diekspos secara fisik. Beda ama cowok, mereka tentu saja akan merasa terintimidasi jika berhubungan dengan cewek pinter. Mereka takut cewek itu banyak nuntut,kritis,banyak ngeles, dan mereka takut cewek itu gak bisa mereka bego2in. skeptis amat gw kayanya. Tapi bagi gw pernyataan yang dilontarkan temen gw itu cukup untuk membuat gw bertanya “sekonyol itukah cowok?”

Budaya yang selama ini ada memang sangat patriarki di luar maupun di Indonesia. Mereka (cowok) dari kecil udah dididik, ditanamkan nilai-nilai, dan dirancang sedemikian rupa untuk berkuasa, menjadi yang terhebat, termacho, terberani, dsb. Jadi ketika mereka nantinya dihadapkan pada calon pasangan yang pintar, mereka akan merasa tersaingi, tidak berkuasa (lemah kedudukannya), Kontrol yang mereka punya akan berkurang, dan tentu saja mereka tidak mau terlihat bodoh/rendah di depan orang-orang lain. Dulu ada temen yang pernah ngomong ke gw gini: “Fra, lo si kelewat mandiri dan gak biasa!cowok jadi ngeri tau!” Emangnya apa yang salah ya ma gw? Klo diluar gw terlihat mandiri belum tentu begitu jg kan dalemnya? Cowok aja yang kelewat cupu/ jiper klo ngeliat cewek yang pinter, mandiri, & tough. Mereka terlalu memberi penilaian yang sedemikan rupa pada cewek klo cewek itu sudah seharusnya bergantung sama cowok, minta bantuan mereka, manja, lemah lembut, cengeng, dan masih banyak lagi penggeneralisasian cowok terhadap sifat2 cewek jadi ketika mereka dapet cewek yang berlawanan dari ‘cewek yang seharusnya’ mereka gak tau gimana menghadapinya. Padahal semua manusia menurut gw baik cowok maupun cewek selalu punya 2 kebutuhan mencintai dan dicintai. Jadi mau tuh cewek sepinter ataupun sekuat apaun dia juga punya kebutuhan untuk dicintai dan mencintai begitu juga cowok setinggi2nya dia mengaggap derajatnya, dia juga butuh untuk mencintai dan dicintai. So boys Just see us (girls) equally…okay!

Again I go so mellow

Gue menemukan hipotesis baru!!! Ternyata semakin skripsi itu menyiksa, semakin diri gw menjadi melankolis, semakin gw berirama dalam kata. Halah.... hehehe.....




Menunggu Untuk Entah



tak butuh kopi untuk terjaga
binar cahaya bulan di luar sana kelam
tapi ia teman yang tak tergantikan

kantuk menyelinap pasti
mata itu terus berlari
tanpa tahu mana tujuan

bersahabat dengan malam
di tengah kenihilan
waktu tak punya hati

ruang lapang dalam imaji
memetakan beribu mimpi
memungut sisa kesempatan yang hilang

andai ikatan tak bertali
sunyi tapi tak sendiri
tak punya kata-kata, hanya praduga




Bukan Mencinta

Dia jatuh cinta
tanpa diucap hanya dirasa
Dia jatuh cinta
sungguh tak ingin lupa

Dia punya cinta
bukan untuk siapa-siapa
Dia punya cinta
yang tidak dapat diberi harga


Dia beri cinta
melalui beribu bahasa dengan pertanda
Dia beri cinta
Benar tidak ada duanya

Dia ingin cinta
walau beda bentuknya
Dia ingin cinta
karena itulah satu-satunya cara meminta

Selasa, 07 Oktober 2008

Ramadhan, Berkah untuk Siapa?

-041008-


Bulan ramadhan bisa jadi saat yang paling dinanti-nanti. Bukan... bukan karena saya berulang tahun untuk kedua kalinya di bulan ini. Bukan juga karena nama saya ada di setiap spanduk bertuliskan " Selamat datang bulan suci ramadhan" dan saya gr ada nama saya di situ (weksss). Tapi karena katanya bulan ini adalah bulan penuh berkah namun entah juga berkah apa dan untuk siapa. Yang jelas, dalam tulisan ini sih saya nggak akan menyinggung soal pahala dan dosa. I think we've got enough about them from our religion teacher, right? Karena hari ini sudah hari ke-3 lebaran dan nggak tahu kenapa saya hanya belum mendapatkan 'greget'nya. Yeah... dari tahun ke tahun saya masih nggak ngerti apa itu sebenarnya hari lebaran, kecuali makanan enak, salam tempel, dan iklan-iklan di tv yang bilang ini adalah hari kemenangan. Coba diperjelas lagi, menang atas apa? emangnya kita lagi perang gitu? hehehe...

Ibaratnya saya anak kecil yang nanya ke ibunya, apa sih lebaran itu? tanpa pernah dapat penjelasan yang 'real' . Seperti yang 'mereka' ajarakan pada saya, pada bulan ramadhan kita berpuasa dan ini berarti kita harus menahan nafsu selama sebulan penuh. Waktu kecil saya merasa 'tahu banget' apa itu puasa karena saya puasa sebulan penuh, ikut pesantren kilat, selalu tarawih di mesjid, rajin tadarus dan tentu saja mengisi agenda ramadhan dari sekolah. Seiring saya tumbuh kayanya saya mulai meragukan pengetahuan saya akan ramadhan itu sendiri. Semboyan 'menahan nafsu' mulai saya renungkan kembali karena semakin saya besar, saya makin melihat ketimpangan teori agama dengan prakteknya. Pertanyaan itu dimulai dengan melihat sajian yang lengkap dan melimpah di meja makan saat buka puasa. Apa bedanya hari biasa dengan hari saat berpuasa kalau kaya gitu caranya. Nafsu makan yang ditahan sendirian langsung dilampiaskan pada malam hari. Saya juga mulai heran liat orang yang jarang shalat tapi pas puasa shalatnya malah lebih rajin dari saya, mereka bilang karena pahala di bulan ramadhan dilipat gandakan. Belum lagi ketika saya berada di jalanan Jakarta sekitar pukul 4-6 sore,wuihhh... kalau ada yang ngadain sensus kendaraan bermotor di Jakarta, inilah saat yang tepat. Semua kendaraan tumplek blek di Jalanan sampai banyak ruas jalanan yang terkunci, rambu lalu lintas dengan mudah di langgar, memberikan jalan untuk kendaraan lain pun ogah. Alasannya sih simpel, mau buka puasa di rumah sama keluarga atau bersama kerabat di manapun. Gimana mau nahan nafsu kalau bersabar aja susah? Saya juga kembali bertanya-tanya tentang makna ramadhan saat berbagai Mall dan toko memberikan penawaran yang paling menarik, koleksi terbaru yang memikat untuk dipakai pada hari lebaran. Sampai-sampai, merk pakaian yang katanya impor bisa-bisanya punya koleksi baju koko, hihihi.... saya jadi merasa lucu sendiri. Yang paling aneh lagi ada Esia paket Ramadhan, HP yg pas buat ramadhan.hahhahaha....

Saya sih percaya aja kalau ada yang bilang bulan puasa tuh bulan yang penuh berkah untuk semua marketer yang jualan barang termasuk pedagang musiman. Bisa jadi bulan ramadhan tuh puncak profit mereka karena semua orang berlomba-lomba untuk membelanjakan uang THRnya (termasuk saya, hehehe). Soalnya mall di penuhi oleh orang-orang yang berbuka puasa di resrtoran atau food court dan beli baju baru di department store. Lain halnya dengan penjual sembako dan daging, mereka pasti hura-hura dengan keuntungannya atas hukum pasar. Semakin banyak permintaan, semakin mahal harganya. Bahkan katanya ayam kampunga aja bisa dijual dengan harga Rp 90rb sekilo!!! Ckckckck.... euphoria makanan bersantan dan berdaging di bulan ini tentu bikin para vegan bersedih. Pada bulan ini juga banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi dermawan lewat cara bersedekah secara legal ( lewat badan zakat) atau memberikan uang pada gepeng (glndangan & pengemis) di jalanan. We might see clearly, Perda Pemda Jakarta yang melarang memberi uang pada gepeng di lampu merah, hanya omong kosong belaka. Dahsyatnya lagi, saya denger jumlah uang yang terkumpul lewat zakat di bulan Ramadhan itu bisa sampai puluhan triliun rupiah!!! Bahkan lebih besar dari anggaran pendidikan negara kita ! Yang harusnya udah bisa banget mengurangi kemisknan tapi dampaknya ternyata belum signifikan. Geli banget nggak tuh? Tapi ini semua hanya berlaku sesaat. Semua orang ingin berlaku bak nabi dan nasabah bank pahala di bulan ini. Yup... hanya di bulan ini?
Gimana dengan lebaran? Yang jelas Temasek dan pemodal asing pemilik saham di perusahaan telekomunkasi bergembira ria menyambut lebaran. Semua orang ngirim sms yang 'send to many' ke semua isi phone booknya, padahal belum tentu semuanya dia kenal dengan baik, ya nggak?

Anyway, i'm not trying to be sceptical today but i just saw things went so weird and irrational. Bulan ini tentunya hadir sebagai bulan pengingat. Bulan ini kita diingatkan akan rasa lapar yang selama ini dialami oleh kaum dhuafa, kita diingatkan untuk melihat sekitar kita dan merefleksikan 11 bulan ke belakang. Apa yang sudah kita lakukan pada lingkungan sekitar, teman kita, dan kita sendiri. Saya jadi inget kata rasul (saaahhh) makanlah saat lapar dan berhentilah saat kenyang, itulah cukup. Ada yang pernah bilang ke saya, mungkin di situlah seharusnya kita berada, pada suatu kondisi yang cukup, tidak kurang tidak lebih. Dia juga bilang, itulah tantangan kita, bertahan di level ini tanpa tergoda untuk melebihkan.


dedicated for Vienna traveller wannabe and those who are struggling to finish their thesis !!!

If it's mine, It'll always be mine



-290908-


Menurut gw, pepatah seperti "Kalo jodoh nggak kemana" itu benar adanya. Kenapa? karena beberapa waktu yang lalu gw mengalami kejadian yang cukup mengharukan (du ile... segitunya!). Emang sih... sebelumnya gw udah punya metode belanja sendiri. Jadi kalo gw naksir sesuatu (barang atau orang) nggak bakalan langsung gw beli atau gw kejar. Prinsip yang gw anut adalah pertimbangkan secara masak-masak atau kalau perlu ampe gosong, apakah itu barang emang bagus di lo. Enak dilihat belum tentu enak dipakai, sedap dipandang belum tentu sedap untuk dipacari.Hahhaha....

Oke langsung aja kali ya... daripada ntar keburu termehek-mehek kaya di trans TV. Kisah berawal dari kunjungan gw ke suatu mall yang paling happening di bilangan bunderan HI. That's why I hate yet love Mall, there are so many things which will call and seduce you and of course we're all love to be seduced. hahaha..... Seperti biasa gw pasti mengunjungi gerai-gerainya Mitra Adi Perkasa yang memonopoli license brand2 trendy dari luar. Zara atau Topshop nggak cukup britpop (kata si dimdim) dan menggoda gw sehubungan dengan harganya yang sama sekali nggak masuk akal apalagi kantong gw yang working class ini. Tapi pada akhirnya gw jatuh hati dengan Pull and Bear dan entah kenapa, gw selalu wondering kok koleksi Cowoknya lebih kheren daripada ceweknya. Alih-alih menemani si Dimdim mencoba sepatu incerannya, mata gw terpaku pada satu kaos yang menurut gw, Copy /(words)nya kheren dan romantis banget. Kaos biru dongker itu berkata gini :
"Come Home with Me, I Won't Have You Any Other Way" Saaahhh.... seandainya ada cowok yang nembak gw pake kata2 itu, tanpa pikir dua kali gw pasti terima! Asal jangan vokalisnya Kangen band ya.... (peace Man!)

Langsung gw sentuh dan coba-coba tuh kaos, apa daya kantong tipis gw cuma bisa meringis liat tag harganya yang mencantumkan angka Rp 189.900,- (penting banget kayanya 900nya!). Tapi kata-kata dan design kaosnya udah terlanjur menghipnotis gue alhasil gw pulang dengan pikiran kosong berangan-angan membeli tu kaos. Secepatnya! ya... ASAP!!! Beneran aja loh... ampe kebawa mimpi tuh kaos dan pastinya membuat gw gelisah hari demi hari (udh mulai lebay). Gw emang bertekad membeli baju ini jika uang sudah turun dari langit. hehhee... dari kerjaan kaliii...! Akhirnya, 2 minggu (kurang lebih) kemudian gw balik lagi ke Pull and Bear dengan bayangan kalo gw akan mencoba kaos kheren itu dan tentu saja membawa pulang (because I won't have it any other way but pay it!)

Setibanya di Pull and Bear, gw Shocked!!! Holy Moly Sorry! Gw nggak melihat kaos itu di gantungan ataupun di tumpukan kaos bertanda only Rp 150.000! gw kelilingi dan cermati setiap sudut toko dan sayangnya hasilnya Nihil! Hiks...hikss... Gw terkulai lemas dan hampir nahan nangis, bukannya gw hiperbol atau gimana. Tapi beneran deh, udah lama banget gw nggak se'pengen' ini sama barang. I'm definitely in love with that Romantic Tshirt!!! berpegang pada prinsip malu bertanya sesat di jalan, gw dan dimdim nanya ke mas-mas Pull and Bear yang terlihat britpop dan geeky itu. Dengan semangat gw menjelaskan ciri-ciri kaos impian itu dan dia dengan cepatnya menebak dengan benar! Nggak percuma dia keliatan sangat nerdy namun stylish (ya eeyaa lah...pake baju2nya pull and bear kan pasti?!), doi bilang barangnya masih ada dan tinggal 1!!! itupun ukurannya L. Gw tentu pantang menyerah danbilang gak papa, dicoba dulu aja. Bener aja loh... pas gw coba bajunya tuh emang kegedean tapi malah jadi kheren di gw! Nggak tau cuma sugesti doang apa emang gwnya udah kheren dari sananya (weksss) . Ukuran L biasanya bikin gw tenggelem, tapi L-nya kaos ini malah memberi sentuhan So 90's di badan gw. Setalah puas melenggak-lenggok di kaca fitting room, gw keluar dan langsung bayarin tuh baju dengan muka sumringah.
Gw nggak nyangka kalo jodoh gw adalah baju seharga 180 rebu!!! hehehhehe.... Tapi gw bener2 puas ama ni kaos! Dia berhak banget gw pajang di blog ini!!! So dearest, Come Home with Me.... I won't have you any other way..... Dan seminggu kemudian gw nemu tote bag yang pas banget di gw. pas di model, kualitas, ama kantong tentunya. Senangnya.....!!! Ya mudah-mudahan prinsip ini bisa berlaku dalam percintaan gw.hahhaha....

* Pasnya baju ini dipake sambil dengerin lagunya Mogwai yang Honey. " Honey, want you take me home tonight? Shine so bright... Shine so bright..."

 
design by suckmylolly.com